Bankaltimtara

Uji Kelayakan Terowongan Samarinda Masih Tunggu Izin KKJTJ Pusat

Uji Kelayakan Terowongan Samarinda Masih Tunggu Izin KKJTJ Pusat

Proyek Terowongan Samarinda yang menghubungkan Jalan Kakap menuju jalan Sultan Alimuddin.-rahmat/disway kaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda memastikan kondisi struktur utama terowongan stabil dan siap memasuki tahap uji kelayakan.

Namun, proses tersebut masih harus menunggu persetujuan dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR.

Memang pada Mei lalu, sempat terjadi longsor di sekitar lereng inlet Jalan Sultan Alimuddin akibat hujan deras.

Meski begitu, Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda, Desy Damayanti, menegaskan bahwa insiden itu tidak berdampak pada konstruksi inti dari terowongan.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Samarinda Theme Park Resmi Dibuka

BACA JUGA:Samarinda Siapkan Strategi Pembinaan Atlet Unggulan, Ingin Dikenal Sebagai Kota Atlet

“Insiden longsor tersebut terjadi pada bagian luar terowongan, tepatnya di lereng, dan tidak berkaitan langsung dengan struktur utama. Terowongan secara keseluruhan tetap aman,” ujar Desy saat ditemui di Samarinda, Sabtu 28 Juni 2025 lalu.

Desy menjelaskan, pihaknya telah mengajukan permohonan uji kelayakan ke Kementerian sejak awal Juni.

Hingga kini, mereka masih menunggu kedatangan tim teknis dari pusat untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap struktur bangunan.

BACA JUGA:TPA Sambutan Bakal Disulap Jadi Taman dan Sumber Listrik

“Pengajuan sudah kami lakukan. Kami tinggal menunggu tim dari KKJTJ datang dan melakukan asesmen struktur. Proses ini seperti halnya saat mengevaluasi jembatan nasional,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa perbedaan antara dinding lereng dan badan terowongan perlu dipahami oleh masyarakat.

Menurutnya, longsoran yang terjadi sebelumnya hanya menyentuh elemen pelindung lereng, bukan bagian konstruksi utama.

“Badan terowongan itu terpisah dengan dinding penahan di lereng. Tidak ada pekerjaan pada struktur inti yang terdampak, jadi secara teknis tidak ada persoalan berarti,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait