Polsek Sungai Pinang Benarkan Laporan Dugaan Tindak Kekerasan Terhadap Balita di Sebuah Yayasan
Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Ipda Heri Triyanto menunjukkan kondisi balita N yang diduga menjadi korban kekerasan. -mayang/disway kaltim-
Heri menuturkan bahwa Korban balita N ini secara visual memang mengalami bekas-bekas luka luar yang terlihat jelas. Seperti benjolan di kepala hingga terdapat bekas luka di bagian kaki.
BACA JUGA:DPRD Samarinda Minta Pemerintah Benahi Pelaksanaan SPMB
BACA JUGA:Pemkot Samarinda Bentuk Satgas Pengawasan SPMB, Wali Kota Persilakan DPRD Terlibat
Namun, pihaknya tidak ingin menduga-duga. Untuk memperkuat dugaan itu, pihaknya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit keluar. Supaya bisa melakukan pendalaman kasus dan menetapkan langkah selanjutnya.
"Nanti dari hasil visum-lah yang akan menjelaskan lebih lanjut lagi terkait luka itu merupakan luka akibat apa," beber Heri.
Ia pun memastikan, pihaknya tetap akan memanggil pihak yayasan panti asuhan tersebut sebagai tempat penampungan balita ini.
Meski begitu, proses pemanggilan terhadap pihak yayasan tetap dilakukan dan koordinasi dengan rumah sakit terus diintensifkan.
"Senin (besok,red.) nanti akan kami follow-up kembali ke pihak rumah sakit terkait hasil visum," tegas Heri.
"Tapi tetap kita lakukan pemanggilan terhadap pihak yayasan, karena dari pelapor pun juga minim saksi untuk kejadian tersebut dari laporan awal," pungkasnya.
Sebagai informasi, Reny, pelapor yang melaporkan kasus ini, telah menginformasikan bahwa di yayasan panti asuhan yang sama tempat N dititipkan, ada sekitar 12-13 anak lainnya yang menjadi korban, termasuk dua bayi.
BACA JUGA:Gas Melon di Samarinda Langka, DPRD Samarinda: Masyarakat Harus Tuntut Pertamina
Menurutnya, beberapa anak juga mengalami kondisi serupa dengan kulit yang buruk. Diduga akibat infeksi seperti scabies.
"Saya hanya ingin hasil visum keluar. Anak ini butuh pengobatan. Kami hanya ingin kejelasan dan tanggung jawab, tidak lebih," harap Reny.
Sehari sebelumnya, Kamis, 19 Juni 2025, Dinas Sosial Kaltim mengadakan pertemuan resmi bersama pihak yayasan, namun perwakilannya tidak hadir.
Hal inilah yang menambah kekecewaan Reni. Namun, tidak dijelaskan alasan absennya yayasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

