Bankaltimtara

Ketua DPRD Berau: Pentingnya Kesabaran dan Kesehatan Mental Tenaga Pendidik

Ketua DPRD Berau: Pentingnya Kesabaran dan Kesehatan Mental Tenaga Pendidik

Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto-Disway/ Rizal-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Beberapa hari terakhir, ramai pemberitaan mengenai kejadian kekerasan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh tenaga pendidik di sekolah.

Hal itu, mendapat sorotan dari Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto. Ia menekankan, akan pentingnya kesabaran dan kesehatan mental para tenaga pendidik dalam menjalankan tugas mendidik generasi muda di Kabupaten Berau.

Hal tersebut disampaikannya sebagai bentuk kepedulian terhadap kualitas pendidikan dan perkembangan mental peserta didik.

“Mendidik anak itu harus sabar, ikhlas. Jangan sampai karena emosi, kita justru merugikan anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa,” tegas Dedy, Rabu (23/4/2025).

BACA JUGA: Setelah Nunggak 4 Bulan, Gaji Sebagian Honorer di Berau akan Dibayarkan

BACA JUGA: Guru Honorer di Berau Belum Terima Gaji Sejak Januari, Begini Respons Pemkab

Menurutnya, proses pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, melainkan juga pembentukan karakter yang membutuhkan pengendalian emosi yang baik dari para guru.

"Setiap permasalahan di lingkungan sekolah, sebisa mungkin diselesaikan secara kekeluargaan, kecuali jika masalah tersebut sudah tergolong berat dan memerlukan campur tangan pihak berwenang," tuturnya.

Selain itu, mental guru juga sangat penting. Guru yang tidak mampu mengontrol emosi dengan baik, sebaiknya dipindahkan ke posisi administratif demi menjaga kenyamanan dan keselamatan psikologis siswa.

“Jangan lagi ditempatkan di depan anak-anak. Kasihan generasi kita nanti. Kalau perlu, dilakukan pemeriksaan mental secara berkala kepada guru-guru di Berau,” ujarnya.

BACA JUGA: Pendampingan Psikologis untuk Anak di Bawah Umur Korban Kekerasan Seksual

BACA JUGA: Marak Kekerasan Seksual di Sekolah, Disdikbud Samarinda Akan Bentuk Tim PPKSP

Dia mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) Berau untuk aktif melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah guna memastikan situasi pembelajaran tetap kondusif serta mencegah terjadinya kasus-kasus yang tidak diinginkan.

“Kita tidak ingin kejadian-kejadian negatif yang pernah terjadi di daerah lain sampai terjadi di sini. Kasihan anak-anak yang benar-benar ingin belajar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: