Perusahaan Pembuat Teh Boba dalam Kaleng Jadi Polemik di Kanada, Disebut Tidak Hormati Kebudayaan Taiwan

Perusahaan Pembuat Teh Boba dalam Kaleng Jadi Polemik di Kanada, Disebut Tidak Hormati Kebudayaan Taiwan

Papan pameran yang memamerkan teh boba di Taiwan Expo di Washington, DC, pada 12 Oktober 2022.-AFP-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Netizen Taiwan dan Kanada kini sedang bertikai perihal popularitas minuman boba. Bagaimaan bisa?

Pemicunya ternyata karena di Montreal, Kanada terdapat sebuah perusahaan yang juga memproduksi teh Boba dalam kemasan kalengan dengan tagline, ‘nyaman dan lebih sehat’.

Hal ini ternyata memicu ketersinggungan aktor China-Kanada Simu Liu. Ia memanggil perusahaan tersebut dan meminta klarifikasi. Di sinilah api konflik mulai bersemi. Menurut Liu, perusahaan Bobba tidak menghormati asal muasal Boba yang berasal dari dataran Taiwan.

"Ada masalah dalam mengambil sesuatu yang sangat khas Asia dalam identitasnya dan membuatnya lebih baik, yang kemudian menjadi masalah bagi saya, " kata Liu, yang lahir di China daratan dan dibesarkan di Kanada, dikutip Aljazeera.

BACA JUGA:Jatuh dari Lantai 3, Meninggalnya Liam Payne Memberikan Kabar Duka Bagi Selebriti Dunia

BACA JUGA:2 Prajurit TNI Terluka oleh Serangan Israel, Jadi Sasaran Tembak Tank Merkava

Liu pun menolak untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Padahal sebelumnya, ia dikatakan hendak berinvestasi di perusahaan itu.

Rupanya tidak hanya Liu. Manjit Minhas, dalam sebuah video di Instagram beberapa hari kemudian ternyata memutuskan untuk menarik tawaran menginvestasikan 1 juta dolar Kanada ($726 juta), untuk 18 persen saham di perusahaan tadi.

"Setelah melalui lebih banyak refleksi, uji tuntas dan mendengarkan banyak pendapat," ujarnya.

Setelah berhari-hari menghadapi komentar marah secara online dari netizen setempat, perusahaan Bobba, meminta maaf kepada publik secara online.

BACA JUGA:Ilmuwan Ungkap Jalur Asteroid yang Hendak Menghantam Bumi Bisa Diubah Seperti Film Armageddon

Tindakan Konyol
Namun, bagi Chen mahasiswa teknik 21 tahun, kontroversi itu terasa konyol dan tidak perlu dikhawatirkan.

Chen mengatakan dia tidak melihat masalah dengan minuman yang menjadi bagian dari lanskap makanan global dengan variasi yang semakin terlepas dari akar Taiwan-nya.

"Sangat menyenangkan bahwa lebih banyak orang dapat menikmati teh boba," katanya kepada Al Jazeera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: