Meski Mpox Belum Terdeteksi di Kaltim, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Ilustrasi penyakit cacar monyet.-(istimewa)-
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak panik akan hal ini.
Sementara itu, Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Berau, Garna Sudarsono, menambahkan, keberadaan Mpox di Kalimantan bahkan di Berau dipastikan tidak ada.
BACA JUGA : Samurangau Eco Park, Wisata Petualang di Hutan Paser
Ia menjelaskan, utamanya cacar monyet menular lewat kontak langsung dengan orang yang terjangkit virus cacar monyet.
"Misalnya bersalaman, tidur bersama, hingga bersentuhan dengan benda-benda yang terkontaminasi virus. Benda yang terkontaminasi biasanya seperti handuk dan selimut,” jelasnya.
Cacar monyet tidak terlalu berat sakitnya, sehingga masyarakat diminta tetap tenang.
Namun jika menemukan gejala-gejalanya, masyarakat diminta untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.
"Adapun gejalanya, yaitu demam diatas 39 derajat celcius, setelah itu muncul ruam selama 1 hingga 3 hari. Perkembangan ruam sendiri lambat bisa mencapai 3 minggu," ungkapnya.
BACA JUGA : Tokoh Masyarakat Dayak Kaltim Kritik Lima Tahun Kepemimpinan Isran-Hadi
Kemunculan ruam sendiri, pada penderita Mpox banyak muncul di area wajah, telapak tangan dan kaki.
“Pencegahan dan pengendalian itu arahannya adalah Surveilans, Terapeutik dan Vaksinasi,” jelasnya.
Namun, penyebaran penyakit ini tidak bisa diabaikan. Pihaknya juga tetap mendorong masyarakat waspada terhadap penyebarannya.
Sebab, potensi penularan itu masih ada, sehingga pihaknya melalui jajaran puskesmas melakukan peningkatan pengawasan.
“Jangan juga langsung mendiagnosis, perlu identifikasi dengan seksama. Kalau diduga (Mpox), sampelnya juga harus dikirim untuk di tes,” pungkasnya.
BACA JUGA : Wilayah Tanjung Harapan Belum Teraliri Air Bersih, Direktur Perumda Tirta Kandilo Sebut Ada Tiga Alternatif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: