15 Segmen Megrathrust Terbentang di Indonesia, BRIN Sebut Kekuatan Gempa Tembus M9,2

15 Segmen Megrathrust Terbentang di Indonesia, BRIN Sebut Kekuatan Gempa Tembus M9,2

Lempeng Megathrust di Indonesia membentang ribuan kilometer dari Aceh hingga Laut Banda.-(Tangkapan layar/ Istimewa)-

Berikutnya segmen Nias-Simeulue (Mmax 8,9), Mentawai-Siberut (Mmax 8,7), dan Selat Sunda-Banten (Mmax 8,8). 

Di Jawa, segmen megathrust mencakup wilayah Jawa Barat hingga Jawa Timur dengan potensi mencapai Mmax 8,9. Di wilayah timur, segmen di Bali, NTB, dan NTT memiliki potensi gempa hingga M9,0.

BACA JUGA: Dukung Produksi Beras Lokal, Pemkab Mahulu Siapkan Anggaran Hingga Miliaran Rupiah

BACA JUGA: Pemeriksaan Kesehatan Bapaslon Pilkada 2024 Selesai, Hasil Diserahkan Langsung ke KPU Balikpapan

Risiko Gempa Besar di Indonesia

Rahma menjelaskan bahwa gempa megathrust memiliki ciri khas berupa siklus yang berulang, meskipun interval waktunya bisa sangat panjang. 

Ia menekankan bahwa potensi gempa megathrust tidak bisa diabaikan, terutama karena beberapa wilayah yang padat penduduk, seperti Pulau Jawa, berada di atas segmen-segmen ini. 

"Artinya, kalau kita mempertemukan skala gempa megathrust yang besar dengan penduduk yang paling padat, maka risikonya menjadi lebih tinggi di Pulau Jawa ini," jelasnya.

Selain itu, Rahma juga mengingatkan bahwa meskipun megathrust berpotensi memicu gempa besar, tidak semua lokasi dengan megathrust aktif langsung menunjukkan aktivitas gempa. 

BACA JUGA: 500 Linmas jadi Ujung Tombak Pengamanan Pilkada di Paser

BACA JUGA: 55 Anggota DPRD Kaltim Resmi Dilantik

Ada wilayah-wilayah yang disebut sebagai 'seismic gap', yaitu area yang tampak tenang namun sebenarnya menyimpan potensi gempa besar yang bisa terjadi kapan saja.

Adaptasi Terhadap Ancaman 

Dilansir dari rilis resmi BRIN, dikatakan bahwa megathrus bukanlan sesuai yang harus ditakuti berlebihan meskipun punya potensi gempa dengan kekuatan besar.

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa mengatakan, yang dibutuhkan adalah peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi bencana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: