Tahun 2024, Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Kaltim Tumbuh di Kisaran 5-6 Persen

Tahun 2024, Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Kaltim Tumbuh di Kisaran 5-6 Persen

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Budi Widihartanto saat kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Kaltim di FUGO Hotel, Samarinda, Rabu 17 Juli 2024.-ist-Salsabila

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Timur (Kaltim) telah menetapkan tiga fokus utama dalam upaya penguatan ekonomi Kaltim.

Pertama, transformasi dengan menciptakan dan mengembangkan sektor ekonomi baru yang berkelanjutan. Kedua, akselerasi investasi melalui pengembangan industri strategis yang sudah ada dan perbaikan iklim investasi. Ketiga, sinkronisasi kebijakan untuk meningkatkan inklusivitas ekonomi dan keuangan masyarakat.

Hal ini disampaikan saat KPw BI Kaltim mengadakan kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kaltim bertajuk "Pengembangan Sektor Inklusif sebagai Kunci Penguatan Ekonomi Kaltim" di FUGO Hotel Samarinda, pada Rabu 17 Juli 2024,

Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widihartanto menjelaskan, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) berdampak positif terhadap Provinsi Kaltim.

Hal tersebut, ujar Budi, akan menjadi gerbang pembangunan nasional dengan Kalimantan sebagai porosnya. Kendati demikian, ekonomi Kaltim masih dihadapkan dengan tantangan yang didominasi Sumber Daya Alam (SDA) khususnya pertambangan dan migas.

Baca Juga:

Sekda Sri Sebut Ekonomi Kaltim Tumbuh di Atas Nasional Berkat IKN

Mencermati perkembangan ekonomi makro daerah, ekonomi Kaltim pada triwulan I-2024 tumbuh sebesar 7,26 persen lebih tinggi di bandingkan dengan kinerja ekonomi triwulan sebelumnya, regional Kalimantan dan nasional.

Tingginya permintaan produksi batu bara mendorong lapangan usaha (LU) sektor pertambangan berkontribusi sebesar 4,79 persen (year on year/yoy) terhadap pertumbuhan periode ini. Sebagai upaya korporasi mengejar target akhir 2024 di tengah permintaan batu bara yang masih relatif tinggi.

Di samping itu, keberlanjutan pembangunan IKN turut mendorong lapangan usaha konstruksi memberikan andil sebesar 1,04 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi yang menguat sejalan dengan inflasi Kaltim yang terjaga dalam target inflasi nasional.

Pada triwulan I-2024, inflasi Kaltim tercatat 3,03 persen (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya, yaitu 3,46 persen (yoy) dan nasional sebesar 3,05 persen (yoy). Rendahnya inflasi Kaltim disebabkan masa panen sejumlah komoditas pangan di daerah penghasil yang mendukung ketersediaan pasokan di Kaltim.

"Melandainya inflasi Kaltim Triwulan I-2024, tertahan oleh meningkatnya permintaan masyarakat pada Ramadan dan pembangunan IKN yang makin masif. Selain itu, terjadi peningkatan HET (harga eceran tertinggi) beras pada Maret 2024 yang mendorong peningkatan harga komoditas beras dari sisi penawaran," ucap Budi, sapaan akrabnya.

Baca Juga:

BI Perwakilan Balikpapan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Melalui UMKM

Dari sisi stabilitas sistem keuangan, lanjut Budi, penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) masih bertumbuh dengan risiko yang terjaga.

Penyaluran kredit Kaltim triwulan I-2024 tumbuh positif 9,52 persen (yoy), ditopang kredit konsumsi yang tumbuh sebesar 12,49 persen (yoy). Sejalan dengan naiknya konsumsi rumah tangga seiring peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat.

Pertumbuhan penyaluran kredit yang positif juga diikuti risiko kredit yang  terjaga rendah dengan non-performing loan (NPL) sebesar 1,28 persen. Sejalan dengan itu, penghimpunan DPK tumbuh positif 6,02 persen (yoy). Namun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 6,45 persen (yoy).

Perkembangan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah juga tumbuh positif.

Transaksi nontunai pada triwulan I-2024 secara nominal meningkat 12,86 persen (yoy) pada jaringan Sistem Kriling Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Real-Time Gross Settlement (RTGS).

Baca Juga:

Transaksi Uang Fantastis, Pinjol dan Judi Online Bagaikan Saudara Kembar

Sementara itu, transaksi ATM/debit, kredit, dan uang elektronik mengalami pertumbuhan baik dari sisi nominal maupun volume sebesar 11,61 persen (yoy) dan 10,69 persen (yoy).

Selanjutnya, jumlah pengguna baru dan merchant QRIS terus mengalami pertumbuhan. Pada triwulan I-2024, jumlah pengguna QRIS tumbuh 70,35 persen (yoy) yang sejalan dengan pertumbuhan nominal transaksi QRIS hingga 206,36 persen (yoy) atau Rp1.680,92 miliar dan volume transaksi naik sebesar 191,21 persen (yoy).

Dari sisi transaksi tunai, aliran uang kartal pada triwulan I-2024 mencatat posisi net inflow. Secara nominal, nilai uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) tercatat Rp7,16 triliun, sementara nilai uang kartal yang diedarkan oleh Bank Indonesia (outflow) Rp5,08 triliun.

SASARAN KALTIM 2024-2026

Pemprov Kaltim yang diwakili Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim, Wahyu Gatut Purboyo menyampaikan arah dan sasaran kebijakan Kalimantan Timur 2024-2026.

“Arah dan sasaran itu untuk terwujudnya diversifikasi ekonomi melalui strategi pembangunan ekonomi yang inklusif,” jelas Wahyu Gatut Purboyo.

Hal tersebut, tambah Wahyu, akan diwujudkan melalui kebijakan peningkatan industrialisasi berbasis pengolahan komoditas pertanian, penguatan daya saing pariwisata, peningkatan nilai tambah usaha kreatif dan digital, serta pemberian insentif dalam pengembangan kawasan industri dan iklim investasi.

"Di sisi lain, Pemprov Kaltim juga mencanangkan strategi untuk percepatan transisi energi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi dan fosil dan penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor lahan," tegasnya.

Baca Juga:

Penggunaan Bantuan Keuangan Parpol di Paser untuk Pendidikan Politik Terpenuhi

Di tengah dinamika ekonomi keuangan global diliputi oleh ketidakpastian dan eskalasi ketegangan geopolitik, Bank Indonesia memprediksi perekonomian Kaltim pada 2024 masih tetap resilien dan optimis tumbuh di kisaran 5,50 persen sampai 6,30 persen (yoy). Prakiraan tersebut lebih tinggi didasarkan dari kinerja lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.

Adapun, inflasi Kaltim di 2024 diprakirakan masih dalam rentang target kisaran 2,5 (plus minus) 1 persen (yoy), di tengah masih tingginya tekanan inflasi global dan masifnya pembangunan IKN.

Pada triwulan II-2024, tantangan inflasi diprakirakan masih tetap tinggi yang disebabkan peningkatan komoditas pangan yang dipengaruhi oleh perpindahan aparatur sipil negara. (*)

Reporter: Salsabila

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: