Dua Jemaat Gereja Bentrok Gunakan Kayu dan Batu, Dipicu Perselisihan Jadwal Ibadah

Dua Jemaat Gereja Bentrok Gunakan Kayu dan Batu, Dipicu Perselisihan Jadwal Ibadah

Ilustrasi perkelahian antar kelompok massa.-(Ilustrasi/Nomorsatukaltim)-

"Kita ada jadwal ibadah ibu-ibu pada setiap Senin, dan saat itu ada beberapa ibu-ibu yang datang mau ibadah justru dilarang," kata Watimuri pada Selasa (25/6/2024). 

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya sudah ada kesepakatan terkait penggunaan gedung gereja antara GPIB dan GABK. GPIB menggunakan gedung pada pukul 08.00 WIB, sementara GABK pada pukul 10.00 WIB dan 18.00 WIB.

Masalah mulai muncul ketika pihak GPIB memasang plang pengumuman jadwal penggunaan gereja di luar gedung, yang kemudian diikuti oleh pihak GABK.

BACA JUGA: Fans 'Timnas Pusat' Tertunduk Lesu usai Belanda Takluk oleh Austria 3-2

Ketegangan meningkat ketika jemaat GPIB menduduki gedung dengan membawa kasur ke dalam gereja, sehingga banyak orang luar yang turut menduduki gereja tersebut. 

"Jadi bentrokan terjadi selain karena pelarangan ibadah juga lantaran warga kesal karena banyak orang luar yang menduduki gereja," pungkas Watimuri.

Akibat bentrokan ini, akses jalan warga di Jalan Budhi sempat ditutup untuk beberapa saat. 

Pihak kepolisian menegaskan akan mengejar pelaku perusakan fasilitas gereja. 

LIHAT JUGA: Kapolresta Samarinda Berkomitmen untuk Memberangus Judi Online di Kota Tepian

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly memastikan bahwa tindakan hukum akan dilakukan terhadap para pelaku perusakan fasilitas gereja. 

"Kita akan melakukan penegakan hukum bagi para perusak fasilitas gereja," kata Kapolres. 

Saat ini, kata Kapolres, situasi di lokasi kejadian sudah dapat dikendalikan dan keamanan telah dipulihkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: