Bukan Jakarta, Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia adalah Kota ini

Bukan Jakarta, Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia adalah Kota ini

Sejumlah kota di Indonesia menempati urutan teratas sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.-(Ilustrasi/ Nomorsatukaltim)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kualitas udara Kota Jakarta dalam beberapa hari terakhir ini masuk peringkat teratas kota dengan udara terburuk di dunia versi situs pemantau kualitas udara (IQAir).

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, pada Minggu (26/5/2024), pada pukul 06.17 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/ AQI) di Jakarta berada di angka 189 atau masuk dalam kategori tidak sehat. 

Materi partikulat (PM2,5) di DKI Jakarta terpantau di angka 110 mikrogram per meter kubik atau 22 kali di atas panduan aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

BACA JUGA: Kagum dengan Potensi Wisata di Kukar, Kapolda Kaltim Ajak Generasi Muda Jaga Alam

Namun tahukah Anda jika kualitas udara DKI Jakarta sebenarnya bukan yang terburuk di Indonesia.

Di Tanah Air, peringkat pertama kota dengan kualitas terburuk versi IQAir, adalah Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Berdasarkan pantauan IQAir pada Minggu pagi, pukul 08.00 WIB, Tangerang Selatan, Provinsi Banten menempati urutan teratas kota di Indonesia dengan kualitas terburuk dengan AQI mencapai 195. 

Angka ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Tangerang Selatan lebih buruk dibandingkan Jakarta yang berada di angka 186.

BACA JUGA: Akmal Malik Kagumi Teluk Sumbang: Jangan Gunakan Bom Ikan Lagi

Menurut kategori AQI, kualitas udara dengan rentang indeks 101-200 dikategorikan sebagai tidak sehat bagi kelompok sensitif. Kategori ini dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif, serta bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika lingkungan.

Kategori AQI terdiri dari beberapa tingkatan yakni, baik (0-50), sedang (51-100), tidak sehat bagi kelompok sensitif (101-200), sangat tidak sehat (201-300), dan berbahaya (>301).

Kategori baik menunjukkan kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan, atau nilai estetika. Sedangkan kategori sedang menunjukkan kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.

BACA JUGA: Antisipasi SIM Ganda, Korlantas Polri Gunakan NIK Mulai Tahun Depan

Kategori sangat tidak sehat menunjukkan kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar, dan kategori berbahaya menunjukkan kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan serius pada populasi secara umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: