Caleg Jual Ginjal untuk Kampanye Pemilu 2024, Loyalitas atau Cari Sensasi?
Erfin Dewi Sudanto (tengah), politisi PAN yang menawarkan ginjalnya untuk biaya kampaye Pemilu 2024.-(Disway/ Istimewa)-
Bukan hanya jual ginjal, sebagai wujud loyalitasnya terhadap partai dan masyarakat, Erfin berjanji akan mendonasikan 50 persen gaji pokoknya di DPRD Bondowoso, tentunya jika terpilih, untuk kegiatan masyarakat.
Tingkat persaingan yang semakin ketat dalam politik, membuat caleg di berbagai daerah mendapat tekanan lebih untuk menyukseskan kampanye partai.
Tekanan ini tentu juga berarti tekanan finansial. Terutama bagi caleg independen atau yang berasal dari partai kecil.
Keputusan kontroversial Erfin Dewi Sudanto ini tak pelak memancing reaksi beragam dari masyarakat.
Beberapa prihatin, menyindir, mencela, dan ada juga yang menyebut langkah Erfin ini hanya sekedar manuver politik.
"Pas kalah minta balikin ginjalnya ????," tulis netizen dengan akun Alfian****.
Namun, tak sedikit juga yang menunjukkan keprihatinan serius terhadap situasi politik Indonesia saat ini.
Netizen juga mengkritik sistem politik yang mendorong caleg mengorbankan kesehatan demi mendapatkan modal kampanye yang cukup.
Tanggapan PAN
Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan tanggapan resmi terkait manuver kontroversi Erfin Dewi Sudanto.
PAN menilai keputusan Erfin untuk menjual ginjal adalah keputusan pribadi yang tidak mencerminkan kebijakan atau sikap partai.
"Kami menghormati hak setiap individu untuk mendukung kampanye mereka, keputusan untuk menjual organ tubuh adalah keputusan pribadi yang diluar kendali partai," ujar juru bicara PAN dalam konferensi pers.
Pun demikian, PAN berencana memanggil Erfin untuk mengklarifikasi rencana jual ginjal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: