Usai Lawatan ke Dubai, Pj Gubernur Berencana Susun Perda 'Perdagangan Karbon'

Usai Lawatan ke Dubai, Pj Gubernur Berencana Susun Perda 'Perdagangan Karbon'

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik bersama anggota delegasi saat hadir pada malam resepsi anggota Governors Climate Forest Task Force (GCF TF), di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Sabtu (9/12/2023).-(Disway/ Istimewa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Mengawali lawatannya ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menghadiri side event Indonesia Pavilion pada Conference of Participant (COP) 28 United Nations Framework on Climate Change Conference (UNFCCC). 

Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Dubai Expo City, UEA, Sabtu (9/12/2023), waktu setempat. 

Akmal Malik mengatakan, beberapa hal yang perlu segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dari hasil keikutsertaan dalam Indonesia Pavilion COP 28 UNFCCC, yaitu menyusun peraturan daerah (Perda) terkait perdagangan karbon di Kaltim.

Perda perdagangan karbon ini merupakan turunan dari Perpres No. 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk pencapaian Target Konstribusi yang ditetapkan secara nasional dan Pengendalian Emisi GRK dalam pembangunan nasional.

“Selain itu, mengacu pada Peraturan Menteri LHK No. 21 Tahun 2022 tentang Tata Laksana Penerapan Nilai Ekonomi Karbon,” kata Pj Gubernur.

Hal itu penting, menurutnya, mengingat Kaltim merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang berhasil mendapat kompensasi carbon fund dari World Bank (Bank Dunia) melalui melalui Fasilitas Kemitraan Karbon Hutan atau Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF).

Konferensi yang membahas kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim ini digelar di Dubai Expo, mulai tanggal 30 November-12 Desember 2023 mendatang.

Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP) diselenggarakan tiap tahun. COP merupakan satu-satunya konferensi di dunia yang membahas tentang perubahan iklim dengan keanggotaan hampir meliputi seluruh negara di dunia.

Mengutip situs UNFCCC, diperkirakan lebih dari 70 ribu delegasi akan menghadiri COP 28, termasuk negara-negara anggota. Acara ini juga dihadiri para pengusaha, ilmuwan, masyarakat adat, jurnalis, serta pihak terkait.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: