Waspada Lonjakan Covid-19 Kembali Terjadi, Kemenkes RI Berikan Layanan Vaksinasi

Waspada Lonjakan Covid-19 Kembali Terjadi, Kemenkes RI Berikan Layanan Vaksinasi

Waspada Lonjakan Covid-19 Kembali Terjadi, Kemenkes RI Berikan Layanan Vaksinasi-(ist)-

NOMORSATUKALTIM - Menjelang penghujung tahun 2023, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di tanah air, hal tersebut tentunya perlu diwaspadai semua pihak agar penyebaran Covid-19 tidak kembali meluas dan menjadi parah seperti beberapa waktu sebelumnya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu mengingatkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memerintahkan Puskesmas dan fasilitas kesehatan (faskes) lainnya untuk tetap memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19.

"Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota agar memastikan semua Puskesmas dan Fasyankes lainnya yang berada di wilayah kerjanya tetap memberikan pelayanan Vaksinasi COVID-19, dan memastikan ketersediaan vaksin," katanya.

Maxi mengungkapkan pihaknya telah menggelar rapat terkait lonjakan Covid-19 yang dipimpin Menkes Budi Gunadi Sadikin. Pihaknya meminta kepala dinas kesehatan seluruh Indonesia mengamati penularan kasus Covid-19.

"Mengamati perkembangan Covid-19 belakangan ini, bahwa telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Filipina termasuk Indonesia, sehingga diperlukan kewaspadaan agar Covid-19 tidak meluas," ujarnya.

Ia juga mengingatkan tenaga kesehatan, tenaga medis dan petugas lainnya yang bekerja di fasilitas kesehatan merupaka  kelompok sasaran yang mempunyai risiko tinggi tertular Covid-19.

"Sehingga perlu mendapatkan perlindungan yang optimal dengan melengkapi dosis vaksinasi Covid-19 baik primer, maupun lanjutan (booster) sesuai ketentuan," ujarnya.

Diketahui, Covid-19 varian Eris EG.5 jadi jenis baru yang muncul di Singapura. Eris EG.5 kuat dugaan menjadi pemicu meningkatnya kasus Covid di Singapura. Di saat bersamaan, kasus Covid-19 di Tanah Air pun juga ikut naik. Berdasarkan penjelasan dokter paru, kemungkinan kasus Covid-19 terbaru ini karena antibodi masyarakat mulai menurun. Suntikan vaksin booster Covid-19 secara massal di Indonesia, terakhir kali dilakukan dua tahun lalu.

Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Erlina Burhan, SpP(K), gejala yang ditimbulkan dari subvarian omicron ini cenderung serupa.  Sebaran varian omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia sempat jadi momok menakutkan. Lonjakan sebarannya dinilai jauh lebih cepat, sehingga vaksin booster sangat diperlukan. Gejala yang ditimbulkan dari virus Covid-19 varian Eris EG.5 mirip-mirip di antaranya seperti hidung meler, disertai nyeri tenggorokan.

"Terutama Omicron BA.5 dan BA.5 selain hidung meler, juga nyeri tenggorokan," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: