Pemkab Paser Siapkan Rp7 Miliar untuk Biasakan Petani Gunakan Pupuk Organik

Pemkab Paser Siapkan Rp7 Miliar untuk Biasakan Petani Gunakan Pupuk Organik

Pembuatan pupuk organik di Kelurahan Lamaru, Kota Balikpapan. -(Disway/ Istimewa)-

Balikpapan, NOMORSATUKALTIM - Antisipasi kelangkaan dan meroketnya harga pupuk, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser berencana mengalihkan kebiasaan petani dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk hayati atau organik.

Hal itu diungkapkan Bupati Paser, Fahmi Fadli disela meninjau pabrik pembuatan pupuk hayati di Kelurahan Lamaru, Kota Balikpapan.

"Ini sebagai antisipasi, siapa tahu ke depan terjadi kelangkaan dan kenaikan harga yang luar biasa pada pupuk kimia. Makanya kami bekerja sama dengan CV Gema Tani Etam," katanya, Sabtu (4/11/2023).

Fahmi menyebut, produsen pupuk seperti PT Pupuk Kaltim yang kini menjadi pemasok utama kebutuhan nutrisi tanaman pertanian hortikultura dan perkebunan di Bumi Daya Taka, memiliki banyak pelanggan. Sehingga diperlukan alternatif pasokan pupuk dengan harga murah.

"Realisasi program pertanian sebagai sektor andalan dalam visi misi adalah memastikan kebutuhan pupuk. Jika tak diambil kebijakan secara cepat, maka petani akan mengalami kegagalan," tuturnya.

Keberadaan pabrik pupuk hayati yang tak jauh dari Kabupaten Paser, menurutnya memberi nilai lebih. Apabila program kerja sama penyediaan pupuk bagi petani berhasil, barulah dilakukan kerja sama lanjutan.

Jika hasilnya memuaskan dimana produksi pertanian meningkat, Fahmi berpendapat akan mencoba mengadopsi teknologi milik CV Gema Tani Etam.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Erwan Wahyudi menerangkan kerja sama dengan CV Gema Tani Etam. Pemkab Paser bakal menggelontorkan dana APBD senilai Rp 7 miliar pada 2024.

Pemkab Paser telah memiliki program percepatan pengembangan pertanian untuk memasok kebutuhan pangan dalam daerah, serta Ibu Kota Nusantara. Seperti, Program Paser Berbuah dan peningkatan hasil produksi pada lahan pertanian sawah dengan area 9.000 hektare.

"Kita ini sangat memerlukan pupuk. Ada Program Paser Berbuah dan Pertanian Padi Rawa. Makanya kita pakai produk dari CV Gema Tani Etam, yakni Semok. Produk ini sudah teruji oleh Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Kaltim," ucap Erwan.

Katanya tak hanya menjual produk tapi juga melakukan pendampingan ke petani. Menurutnya, pendampingan terhadap petani, juga sebagai solusi minimnya jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Paser.

Dirinya memastikan pada 2024, komitmen terhadap pertanian dapat dilihat dari nilai anggaran yang dikucurkan mulai dari penyediaan sarana dan prasarana pertanian, dan berbagi program lain.

"Kami sudah sediakan Rp 15 miliar masuk dalam sarana, belum lagi untuk penyuluhan, dana perubahan, hasil Musrenbang dan berbagai sumber pembiayaan lain," tutupnya.

Direktur Perumda Prima Jaya Taka, Fitriansyah Mubarak menambahkan, banyak pilihan pupuk bagi petani di sektor pertanian hortikultura dan perkebunan. Ada kimia dan organik.

Ia menilai sekalipun lokasi lahan bagus, apabila kurang subur maka hasilnya tidak maksimal.

"Semoga produknya tidak hanya di Balikpapan, tapi juga ada di Kabupaten Paser," ucapnya.

Dikatakannya, pupuk hayati menjadi alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah. Produsen pupuk kimiapun telah mendorong penggunaan pupuk organik.

"Mudahan kita bisa kerja sama, dan memproduksi di Paser. Kita punya bahan baku sangat banyak," tutup Fitri, biasa disapa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: