Kebakaran di Kubar Hanguskan 40 Unit Bangunan, Petugas Pemadam Terkendala Akses Masuk Lokasi

BACA JUGA: Hotel Atlet Samarinda Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Bantuan pemadaman juga datang dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kecamatan Mook Manaar Bulatn, BPBD Kutai Barat, serta personel TNI dan Polri yang turut membantu evakuasi dan pengamanan area. Api baru benar-benar berhasil dipadamkan menjelang pukul 08.30 WITA setelah kerja keras semua pihak.

Dari pendataan sementara, sebanyak 34 kepala keluarga dengan 77 jiwa terdampak langsung, kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta benda.

Lima rumah walet turut hangus terbakar, menyebabkan kerugian tambahan secara ekonomi bagi warga.

“Ini bencana besar bagi kami. Bukan hanya rumah dan kios, tapi juga sumber penghidupan warga musnah. Banyak yang kehilangan tempat usaha, termasuk sarang burung walet yang bernilai tinggi,” ungkap Sukamto.

BACA JUGA: 5 Rumah Hangus Terbakar, Diduga Sengaja Dibakar Orang Tak Dikenal

Menurutnya, para korban kini sangat membutuhkan bantuan darurat. Beberapa bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Barat sudah mulai berdatangan, namun belum mencukupi kebutuhan jangka pendek para pengungsi.

“Yang kami butuhkan saat ini adalah bahan makanan pokok, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi, peralatan dapur, dan tentu saja bantuan dana tunai. Warga kehilangan segalanya dan harus memulai dari nol,” tegasnya.

Posko pengungsian sudah didirikan di sekitar lokasi kejadian. Dapur umum sementara juga telah dibuka untuk memenuhi kebutuhan makan para korban. Sukamto menyatakan, pihak kampung bersama BPBD dan relawan setempat sedang terus mendata kerugian dan kebutuhan mendesak warga.

Ia berharap pemerintah daerah maupun provinsi bisa memberikan perhatian lebih besar dan segera membantu proses pemulihan usai kebakaran.

BACA JUGA: Pemkab Kubar dan Pihak Swata Bantu Korban Kebakaran Jengan Danum

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat luas dan lembaga sosial untuk turut serta menyalurkan bantuan.

“Kami tidak bisa bangkit sendiri. Kami butuh uluran tangan dari semua pihak agar para korban bisa kembali hidup layak. Musibah ini sangat berat, tapi dengan gotong royong, kami yakin bisa melewatinya,” tutup Sukamto.

Sumber: