Pernyataan Keras Mohamed Salah Soal Masa Depannya di Liverpool Picu Spekulasi Kepergian Sang Bintang

“Saya tidak tahu kenapa semuanya berubah. Tiba-tiba hubungan kami terasa jauh. Seolah ada pihak yang tidak menginginkan saya di Liverpool,” kata Salah.

BACA JUGA:Lanjutan Liga 3 Nusantara, Persikutim United Fokus Bangkit Hadapi Persibo Bojonegoro

Meski demikian, Salah menegaskan bahwa rasa cintanya kepada klub dan para penggemar tetap sama.

Ia bahkan menceritakan percakapannya dengan sang ibu sehari sebelum laga melawan Brighton, di mana ia meminta sang ibu datang menyaksikan pertandingan yang mungkin saja menjadi laga terakhirnya di Anfield sebelum berangkat ke Piala Afrika.

Selain kondisi internal klub, Salah juga menyinggung perlakuan media yang dinilainya tidak adil.

Ia membandingkan liputan terhadap dirinya dengan pemain lain yang mengalami penurunan performa, menyebut bahwa dirinya lebih sering menjadi sasaran kritik.

“Harry Kane pernah sepuluh laga tanpa gol, dan media bilang dia akan bangkit. Tapi saya? Begitu saya menurun sedikit, langsung disebut harus dicadangkan. Tidak adil,” ungkapnya.

BACA JUGA:Dua Pemain Muda Persikutim Ikuti Pemusatan Latihan Timnas U-20

Salah menegaskan dirinya bukan sumber masalah di tim dan mengingatkan bahwa sejak datang ke Premier League, ia menjadi pemain dengan kontribusi gol dan assist terbanyak.

“Saya tidak merasa lebih besar dari klub, tapi saya layak dihormati. Saya sudah mencetak lebih banyak gol daripada siapa pun di generasi ini,” ujarnya.

Pernyataan terbuka yang begitu tegas dari Salah membuat masa depannya di Liverpool semakin tidak menentu.

Ketegangan internal, perubahan peran di tim, serta hubungannya dengan manajer menjadi faktor yang membuat spekulasi soal kepergiannya semakin kuat.

Apakah ini pertanda awal akhir era Mohamed Salah di Anfield?

Situasinya kini menjadi tanda tanya besar dan hanya waktu yang akan menjawab bagaimana bab selanjutnya dalam perjalanan sang bintang bersama The Reds.

Sumber: