Panitia Akui Lalai, Tim Damai Keberatan Ada Pemain Ganda di Bupati Cup Kubar 2025
Suasana penyampaian keberatan Tim Damai di ruang sekretariat Panitia Bupati Cup Kubar 2025.-Eventius/Disway Kaltim-
KUBAR, NOMORSATUKALTIM–Persoalan administrasi kembali mencuat pada gelaran Bupati Cup Kutai Barat 2025.
Tim Sepak bola Kecamatan Damai keberatan atas dugaan daftar susunan pemain (DSP) ganda yang dilakukan Tim Kecamatan Long Iram. Mereka menilai pelanggaran tersebut bukan hanya merugikan secara teknis.
Keberatan itu disampaikan para official Tim Kecamatan Damai, Suryadi dan Yohanes Tino, pada Rabu 26 November 2025, saat mendatangi langsung Panitia Bupati Cup Kubar 2025 di Barong Tongkok.
Mereka membawa serta dokumen aturan resmi turnamen sebagai dasar protes dan meminta panitia segera mengambil sikap tegas.
Yohanes Tino menjelaskan bahwa aturan yang mereka jadikan dasar keberatan tercantum jelas pada Bab VI Pasal 9 tentang Pemain Tidak Sah.
Dalam ketentuan tersebut disebutkan, pemain yang belum disahkan atau pemain yang telah terdaftar pada satu klub tidak boleh didaftarkan ke klub lain dalam kompetisi yang sama.
“Dalam dokumen resmi turnamen, aturan ini sangat tegas. Tidak boleh ada satu pemain terdaftar ganda. Tapi yang kami temukan, nama Vincentius Mario tercatat bermain untuk Long Iram sekaligus Barong Tongkok,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pasal 9 juga mengatur sanksi khusus terhadap pelanggaran penggunaan pemain tidak sah. Dalam poin 7.1 (A-E), dijelaskan bahwa sanksinya mencakup penambahan gol minus, pembatalan hasil pertandingan, perubahan skor menjadi 0–3, pengurangan tiga poin akumulatif, serta denda Rp500 ribu untuk setiap pemain tidak sah.
“Dengan aturan sejelas itu, tentu kami harus menyampaikan keberatan. Ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi soal kepatuhan terhadap regulasi,” katanya.
Hal senada disampaikan Suryadi yang menegaskan bahwa pelanggaran DSP merupakan kategori pelanggaran berat.
Menurutnya, panitia harus tetap konsisten terhadap peraturan yang ditetapkan sendiri dalam dokumen turnamen.
“Kalau ada pelanggaran, harus ada sanksi sesuai pasal yang berlaku. Tapi faktanya, hari ini aturan itu belum dapat diterapkan oleh panitia. Kami merasa dirugikan,” tegasnya.
Suryadi menambahkan bahwa Tim Damai tidak sedang mencari keuntungan berupa kemenangan otomatis.
Mereka hanya meminta agar turnamen berjalan sesuai aturan dan tidak menciptakan preseden buruk.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
