Bankaltimtara

Program Tanam Padi 10 Hektare di Mahulu belum Maksimal, Kendala Teknis Masih Mendominasi

Program Tanam Padi 10 Hektare di Mahulu belum Maksimal, Kendala Teknis Masih Mendominasi

Ilustrasi penanaman padi gunung di Mahulu.-istimewa-

BACA JUGA: Sektor Pariwisata dan Pertanian Dinilai Punya Potensi Tingkatkan PAD Mahulu

Hanya saja proses pencairannya dilakukan secara bertahap dan itu disesuaikan dengan luas areal yang dibuka.

“Kalau program ini betul-betul didukung antar instansi, saya yakin Mahulu tidak tergantung dengan orang lain lagi. Sejauh ini bagi kampung yang sudah ada kawasan mencapai 10 hektare, dia bisa membuka lahan sampai 10 hektare juga, tetapi bagi kampung yang masih dipenuhi kawasan hutan agak susah,” imbuhnya.

Pengadaan Exca Mini

Untuk mempermudah proses pembukaan lahan, DPMK Mahulu telah mendorong seluruh pemerintah kampung untuk pengadaan Exca mini. Namun, ia menyebutkan bahwa hal itu belum semua kampung yang berjalan.

Dia berharap dengan ketersediaan unit exca mini tersebut, kedepannya pengelolaan lahan pertanian di setiap kampung bisa lebih optimal.

BACA JUGA: Sertijab Bupati Mahulu, Angela Idang Belawan: Kami Sudah Siap Mengabdikan Diri untuk Masyarakat

‎”Makanya kita ada pengadaan exca kecil itu, setiap kampung satu unit. Nah itu khusus untuk membersihkan lahannya, cuma memang masih banyak yang belum, tapi di beberapa kampung sudah ada,” sebutnya.

Disinggung terkait apakah kedepannya ada upaya pembukaan lahan sawah di setiap kampung. Menurutnya upaya tersebut sebenarnya sudah dipikirkan, namun diakuinya tidak semudah yang dipikirkan.

Kendala utamanya lagi yakni tradisi masyarakat yang masih menggunakan pola lama yakni padi ladang, bahkan tradisi tersebut sudah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang dengan teknik pengolahan yang masih tradisional.

Ia mencontohkan seperti lahan sawah di wilayah Datah Bilang yang selama ini sudah ada bahkan telah disediakan saluran irigasi, namun cenderung tidak terurus.

BACA JUGA: Disetujui Banyak Pihak, Hewan Peliharaan yang Berkeliaran di Mahulu akan Segera Ditertibkan

“Berdasarkan pengalaman saya, memang kalau padi sawah akan sulit. ‎Ini sudah ada di beberapa tempat, kayak di Kampung Datah Bilang ada irigasi, tidak jadi juga. Karena kami khususnya orang Dayak ini dari kecil sampai besar gini dihidupkan oleh orang tua kami dari kakek, nenek, berladang saja. Hanya memang polanya mungkin perlu didorong jadi modern saja,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Mahulu Devung Paran mengkritisi program tersebut dan menilai program tanam padi gunung 10 hektare di setiap kampung itu gagal tercapai.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: