Cegah Kasus Keracunan, Dinkes Kutim Awasi Ketat Penyaluran MBG di Sekolah
Salah satu kegiatan MBG di sekolah di Kutim.-istimewa-
KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim memerketat pengawasan penyaluran program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah-sekolah.
Langkah ini diambil sebagai upaya mencegah terulangnya kasus keracunan massal yang terjadi di daerah lain.
Plt Kepala Dinkes Kutim, Sumarno, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin program MBG yang bertujuan menyehatkan anak-anak justru menimbulkan masalah kesehatan.
BACA JUGA:APBD Perubahan Kutim 2025 Dipredikisi Turun 10 Persen
Karena itu, pengawasan dilakukan secara ketat mulai dari proses pemilihan bahan baku, cara memasak, hingga distribusi ke peserta didik.
“Pengawasan bukan hanya kami. Ini melibatkan pihak sekolah, kepolisian, dan juga TNI agar pelaksanaan program benar-benar aman,” ucap Sumarno di Sangatta, Jumat 26 September 2025.
Ia menyampaikan, kasus keracunan yang sempat terjadi di wilayah lain cukup membuat masyarakat Kutim khawatir.
BACA JUGA:Kutim Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Melampaui Nasional, Pemkab Bentuk Tim Percepatan
Untuk itu, meski belum ada kasus serupa di Kutim, langkah antisipasi tetap diperkuat agar pelaksanaan program MBG berjalan aman dan lancar.
Menurutnya, titik rawan justru sering terjadi pada penyimpanan makanan.
Anak-anak terkadang membawa pulang makanan dari sekolah untuk dikonsumsi belakangan. Padahal, makanan memiliki batas waktu aman untuk dikonsumsi.
Guna mengurangi risiko tersebut, Dinkes Kutim mendorong penerapan aturan batas konsumsi. Makanan akan diberi stempel waktu maksimal 4–6 jam sejak disajikan.
Jika melewati batas tersebut, makanan dinyatakan tidak layak konsumsi.
BACA JUGA:Dinas PUPR Kutim Hidupkan Kembali Fungsi Polder Ilham Maulana Sebagai Pengendali Banjir
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
