Wabup Kutim Tegur PT Kobexindo Cement, Minta TKA Cina Gunakan Bahasa Indonesia
Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi-Sakiya Yusri/Nomorsatukaltim-
KUTIM, NOMORSATUKALTIM - PT Kobexindo Cement mendapat teguran keras terkait penggunaan bahasa asing oleh tenaga kerja asing (TKA) di perusahaan tersebut.
Hal itu diketahui saat jajaran Pemkab Kutim berkunjung ke pabrik semen yang beroperasi di daerah Kaliorang. Dimana perusahaan tersebut masih menggunakan bahasa Cina dalam forum resmi.
Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi mengaku kecewa karena saat rombongan pemerintah daerah berkunjung, pihak perusahaan masih menggunakan bahasa Cina dalam proses penyambutan kunjungan kerja pada Senin 1 September.
Hal itu dinilai tidak sesuai dengan aturan dan budaya berkomunikasi di Indonesia. “Masa kita kunjungan ke sana mereka malah menggunakan bahasa Cina,” tegas Mahyunadi saat ditemui di Sangatta, Minggu 7 September 2025.
BACA JUGA: DPRD Kutim Kaget, Perencanaan Lokasi RPU Berubah
BACA JUGA: Ketua DPRD Kutim Desak Kepastian Dana Transfer, Ingatkan Bahaya Kontrak Tanpa Anggaran
Menurutnya, penggunaan bahasa asing secara dominan dapat menimbulkan kesenjangan antara pekerja lokal dengan TKA.
Oleh karena itu, ia meminta manajemen perusahaan untuk memastikan semua tenaga kerja asing bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.
“Kita juga tidak mau. Kita juga tidak menganggap bahwa bahasa Cina itu jelek ya, cuman karena di negara kita, sepatutnya mereka menghargai kekayaan kita termasuk dari dalamnya bahasa kita, bahasa Indonesia,” ujarnya.
Data pada Oktober 2023 menunjukkan, PT Kobexindo Cement mempekerjakan sedikitnya 105 TKA asal Cina. Jumlah tersebut cukup besar dan menuntut adanya aturan tegas agar komunikasi di lingkungan kerja lebih selaras.
BACA JUGA: Profit Sharing dari Sektor Tambang di Kutim Turun, Pernah Terima Rp400 Miliar Kini Hanya Rp70 Miliar
BACA JUGA: Misteri 27 Bom Molotov di Unmul Akhirnya Terungkap
Mahyunadi menegaskan, pada kunjungan berikutnya Pemkab Kutim akan memastikan langsung apakah arahan tersebut sudah dijalankan.
Ia bahkan mewajibkan seluruh TKA di perusahaan itu untuk bisa berbahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari maupun forum resmi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
