Bankaltimtara

Kades Muara Muntai Ilir Melapor ke Polres Kukar Usai Diserang Preman Tak Dikenal

Kades Muara Muntai Ilir Melapor ke Polres Kukar Usai Diserang Preman Tak Dikenal

Kades Muara Muntai Ilir, Arifadin Nur usai melapor di Polres Kukar.-ari/disway kaltim-

"Mereka salah persepsi. Pelindo baru sebatas wacana dan itu pun program resmi, dengan izin nasional dan dari KSOP," jelasnya.

Menurutnya, massa yang menyerang diduga tidak semuanya berasal dari Desa Muara Muntai Ilir.

Bahkan sebagian besar diduga berasal dari luar desa dan sengaja dibayar untuk melakukan aksi kekerasan.

BACA JUGA:92 Orang Keracunan Makanan di Perkebunan Sawit Muara Kaman

BACA JUGA:Gasak Panel Surya Milik Pemerintah, 3 Warga Balikpapan Ditangkap di Kukar

Dalam aksi tersebut, Arifadin mengalami luka sobek di tangan dan lebam di bagian tubuh, akibat pukulan balok berukuran 5x10 cm. Ia menyebut ada tiga hingga lima jahitan di bagian luka.

"Saya dipukul pakai balok. Tangannya robek, badan saya lebam. Rumah pun dirusak, kacanya hancur," ungkapnya dengan nada geram.

Tak hanya dirinya. Salah satu warga desa bernama Kasdi juga menjadi korban. Kasdi mendapat sepuluh jahitan setelah mencoba melindungi Kades dari serangan.

"Pak Kasdi ini dihantam dari belakang saat mau melindungi saya. Dia dapat sepuluh jahitan," sebut Arifadin.

Kades menilai aksi tersebut sebagai penyerangan yang terencana, karena massa datang membawa alat dan langsung menyerang tanpa dialog.

Untuk menjaga keamanan desa, Arifadin telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Polres Kukar, Polsek Muara Muntai, Danramil, dan para Ketua RT.

"Kami minta wilayah tetap kondusif. Semua unsur kami libatkan supaya jangan ada kejadian susulan," jelasnya.

Ia berharap laporan yang telah dibuat menjadi bukti bahwa pemerintah desa tidak akan membiarkan aksi premanisme tumbuh subur di wilayahnya.

"Komitmen kita jelas. Premanisme harus hilang dari Muara Muntai. Harus ada tindakan hukum," tandasnya.

Kapolres Kutai Kartanegara, melalui Kasi Humas IPTU Maryono, membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini pihaknya masih dalam tahap penyelidikan dengan memulai proses visum.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: