Wisata Kubar Tumbuh Pesat, Akses Jalan Masih Jadi Pekerjaan Rumah

Di lokasi-lokasi tersebut, masyarakat dianggap sangat kompak serta peduli terhadap kelestarian potensi wisata. Kepedulian itu tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menciptakan atraksi tambahan yang membuat wisatawan merasa betah.

“Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata merupakan kunci utama kemajuan suatu daerah. Syukurlah saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai terlibat, misalnya di bidang kuliner, bahkan ada yang secara mandiri membangun homestay demi kenyamanan pengunjung,” jelas Sumardi.

BACA JUGA: Redesain Jembatan ATJ Dimulai, DPUPR Pastikan Proyek Sesuai Standar

BACA JUGA: Polres Kutai Barat Gagas Pemanfaatan Lahan Tambang Jadi Lumbung Pangan Baru

Ia menegaskan, keterlibatan aktif warga merupakan aset berharga yang tidak tergantikan. Tanpa peran serta masyarakat, pariwisata hanya akan menjadi program sesaat yang sulit berkelanjutan.

Sumardi meyakini, dengan dorongan partisipasi masyarakat, pariwisata Kutai Barat bisa tumbuh lebih kokoh dan berkelanjutan. Menurutnya, ekosistem pariwisata yang sehat adalah ketika pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha saling melengkapi.

Ia berharap, semakin banyak masyarakat yang ikut ambil bagian dalam mengelola destinasi, baik dengan membuka usaha pendukung seperti kuliner, kerajinan, maupun jasa penginapan. Dengan begitu, manfaat pariwisata tidak hanya dirasakan oleh wisatawan, tetapi juga memberi dampak nyata pada kesejahteraan warga setempat.

“Dengan keterlibatan aktif masyarakat, kita bisa menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan sekaligus memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan bersama. Itulah yang akan menjadikan Kubar sebagai destinasi yang semakin diperhitungkan,” tutup Sumardi.

Sumber: