Sambut Wisatawan saat Nataru, Pemkab Berau Fokus Percantik Wajah Kota

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Menyambut gelombang wisatawan yang diperkirakan bakal membanjiri daerah Kabupaten Berau saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Wakil Bupati Berau, Gamalis memberikan arahan untuk bergerak cepat mempercantik wajah kota agar tampil memesona di mata pengunjung.

Persiapan tak hanya soal keindahan, tapi juga soal kenyamanan dan kesan positif bagi wisatawan yang akan memadati pusat kota dan kawasan wisata kuliner tepian. 

“Kan seperti yang kita ketahui, tepian ini merupakan kawasan wisata kuliner yang berada di jantung kota yang kemungkinan juga ramai dikunjungi, jadi sudah seharusnya menjaga kebersihan tepian dari sampah,” kata Gamalis, Rabu (12/11/2025).

Pemerintah daerah telah melakukan sejumlah pembenahan fasilitas umum, termasuk revitalisasi taman kota dan kawasan tepian. 

BACA JUGA: Mendekati Libur Akhir Tahun, Disbudpar Berau Benahi Sarana dan Prasarana Pulau Kakaban

BACA JUGA: Wabup Gamalis: Fokus Wisata Berau Perlu Menyentuh Wilayah Hulu

Kini, fokusnya adalah memastikan semua infrastruktur itu tetap terawat hingga momen liburan tiba.

Menurut Gamalis, kawasan tepian memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, khususnya mereka yang ingin menikmati suasana kota Berau pada malam hari. 

“Meskipun destinasi wisata utama Berau berada di kepulauan, pusat kota tetap menjadi tempat persinggahan bagi wisatawan. Karena itu, menjaga kebersihan dan kenyamanan kota adalah hal penting yang tidak boleh diabaikan,” tuturnya 

Gamalis juga memuji para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini rutin melakukan kegiatan bersih-bersih bersama, dan berharap kegiatan itu terus dijaga sebagai budaya positif masyarakat kota.

BACA JUGA: Berau Krisis Penyelam Profesional, Pelatihan Mandek Sejak 2017

BACA JUGA: Parkir Elektronik Pasar SAD Segera Jalan, Diskoperindag Berau Kebut Persiapan

Selain itu, ia juga mengingatkan, bahwa citra positif Berau akan tercipta dari pengalaman baik para wisatawan. Dirinya tidak ingin para pengunjung kecewa hanya karena persoalan sederhana seperti tumpukan sampah atau fasilitas umum yang kotor.

“Kalau enak dipandang, selain wisatawan merasa nyaman, kita yang masyarakat lokal juga ikut nyaman, jadi jangan tunggu momen tertentu baru jaga kebersihan,” ujarnya.

Sumber: