Bankaltimtara

Kepala UPBU Kalimarau Soroti Konektivitas Transportasi Maratua-Derawan: Motoris Jalan Sendiri-sendiri

Kepala UPBU Kalimarau Soroti Konektivitas Transportasi Maratua-Derawan: Motoris Jalan Sendiri-sendiri

Kepala BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Patah Atabri menyoroti konektivitas transportasi menuju kawasan wisata unggulan di Berau.-(Disway Kaltim/ Azwini)-

BERAU, NOMORSATUKALTIM — Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Kalimarau, Patah Atabri, menilai konektivitas transportasi menuju kawasan wisata unggulan seperti Maratua dan Derawan masih jauh dari ideal.

Ia menyebut hubungan antar moda—mulai dari udara, darat, hingga laut—belum tersinkronisasi dengan baik, sehingga menghambat kelancaran perjalanan wisatawan yang datang ke Berau.

“Interkoneksi antar modanya belum tersusun rapi. Dari pesawat, berpindah ke darat, lalu ke laut, semuanya masih belum sinkron,” ujar Patah saat ditemui belum lama ini.

Menurut Patah, moda udara dan darat sebenarnya tidak menimbulkan persoalan serius. Akses transportasi dari Bandara Kalimarau ke pelabuhan berjalan lancar karena ketersediaan armada taksi.

BACA JUGA: Pulau Derawan Melangkah Ke Babak Final Ajang Arindama Pariwisata Tingkat Provinsi Kaltim 2025

BACA JUGA: Cegah Abrasi di Pulau Derawan, Pemkab Berau Segera Bangun Pengaman Pantai

Masalah justru muncul ketika penumpang tiba di Pelabuhan Sanggam maupun Tanjung Batu untuk melanjutkan perjalanan lewat jalur laut. Di titik ini, keberangkatan speedboat belum memiliki jadwal yang tentur.

“Speedboat di Berau belum tertata. Setiap motoris jalan sendiri-sendiri dan dermaganya juga belum tersusun rapi. Berbeda dengan Tarakan yang punya jadwal keberangkatan per jam. Di sini masih reguler mengikuti motoris, sehingga interkoneksinya belum ketemu,” jelasnya.

Ketiadaan jadwal tetap membuat wisatawan kerap menunggu tanpa kepastian waktu keberangkatan. Kondisi ini dinilai dapat memengaruhi pengalaman perjalanan menuju destinasi wisata yang seharusnya memiliki standar pelayanan lebih baik.

Selain soal jadwal, Patah turut menyoroti aspek perizinan dan pengelolaan dermaga. Ia mempertanyakan apakah seluruh operator speedboat telah mengantongi dokumen resmi, termasuk Surat Izin Berlayar (SIB) dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP).

BACA JUGA: Krisis Air Bersih Bayangi Warga Maratua, 2 Kampung Masih Andalkan Air Hujan

BACA JUGA: Koneksi Internet Maratua Sering Terganggu saat Kunjungan Wisata Meningkat

“Perlu dipastikan dulu, apakah kapal-kapal yang beroperasi sudah mengantongi izin lengkap. Lalu bagaimana pengawasan dari KUPP? Apakah petugas benar-benar standby di pelabuhan?” ujarnya.

Patah menegaskan, penataan perizinan, standar keselamatan, hingga kehadiran petugas pengawas di pelabuhan sangat penting untuk menjamin perjalanan menuju destinasi wisata berlangsung aman dan andal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: