Bankaltimtara

Gubernur Kaltim: Sungai Mahakam Dikeruk, Banjir dan Kendala Pelayaran Langsung Selesai

 Gubernur Kaltim: Sungai Mahakam Dikeruk, Banjir dan Kendala Pelayaran Langsung Selesai

Aktivitas kapal lalu lalang di Sungai Mahakam/-Mayang/Disway Kaltim-

"Banyak kapal karam dan alat berat tenggelam di sana yang mengganggu alur pelayaran," terang Rudy.

Menurut Rudy, Sungai Mahakam bukan hanya milik Samarinda, tetapi juga lintas kabupaten. Sehingga pemprov Kaltim punya alasan untuk melakukan pengerukkan.

Adapun kewenangan Pemprov mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, dimana wilayah pemerintah provinsi meliputi wilayah laut 0–12 mil.

Sedangkan pelaksanaan operasional kegiatan seperti pengerukan berada di bawah tanggung jawab Kementerian Perhubungan.

"Untuk urusan operasionalnya memang di bawah Kementerian Perhubungan. Jadi kami harus duduk bersama, karena kegiatan di bawah 12 mil itu wilayah provinsi, tapi pelaksanaannya tetap diatur kementerian."

Selain berdampak pada banjir, Rudy menyebut pendangkalan juga mengganggu aktivitas industri dan pelayaran.

Banyak kapal tongkang pengangkut batu bara harus menunggu air pasang agar bisa masuk ke Samarinda.

"Tongkang di atas 300 feet sekarang susah lewat. Saat air surut, pasti kandas. Jadi kapal-kapal itu menunggu di muara sampai air pasang baru bisa jalan,"ucapnya.

Ia membandingkan kondisi Mahakam dengan Sungai Kapuas di Kalimantan Selatan yang telah mengalami pengerukan beberapa tahun lalu.

"Kalau di Kapuas, tongkang 400 feet dengan muatan 16 ribu ton bisa lewat. Di Mahakam cuma bisa 330 feet, itu pun sering kandas. Jadi jelas daya saing logistik kita jauh tertinggal," tegasnya.

Dalam hal ini, Pemprov Kaltim akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mencari jalan keluar.

Ia memahami keterbatasan anggaran di tingkat pusat sehingga opsi kerja sama dengan pihak ketiga masih terbuka.

Tanpa normalisasi, banjir di Kaltim akan semakin meluas. Karena seluruh aliran air dari Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, hingga Samarinda bermuara di Sungai Mahakam.

Jika muaranya tetap dangkal, air dari hulu tidak bisa cepat keluar. Dan akhirnya menumpuk dan meluap ke permukiman.

Rudy menegaskan, Sungai Mahakam tidak hanya menjadi jalur transportasi penting bagi industri. Tetapi juga berperan sebagai saluran utama pengendalian banjir.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: