Bankaltimtara

Pernyataan Trump Soal Gaza Gegerkan Dunia, Eropa & Timur Tengah Angkat Suara

Pernyataan Trump Soal Gaza Gegerkan Dunia, Eropa & Timur Tengah Angkat Suara

Presiden AS, Donald Trump berencana menguasai Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi 'Riviera Timur Tengah'.-(Foto/ AFP Photo)-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Usulan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Gaza telah menuai kecaman luas dari para pemimpin dunia. 

Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa, 4 Februari 2025, Trump mengungkapkan niatnya agar AS menguasai dan membangun kembali Gaza setelah merelokasi warga Palestina.

Pernyataan kontroversial Trump ini memicu reaksi keras dari pemimpin Eropa, Timur Tengah, dan organisasi internasional yang menegaskan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.

Eropa Menolak

Uni Eropa (UE) dengan tegas menolak gagasan Trump, menegaskan bahwa Gaza merupakan bagian integral dari negara Palestina di masa depan.

BACA JUGA: Penghulu Liar Meresahkan, jadi Faktor Penyebab Maraknya Pernikahan Siri di Samarinda

"UE tetap berkomitmen kuat pada solusi dua negara, yang kami yakini sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian jangka panjang baik bagi Israel maupun Palestina," ujar juru bicara UE dalam pernyataan resmi.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dalam pembicaraan telepon pada Rabu (5/2) sepakat bahwa segala upaya pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza atau Tepi Barat tidak dapat diterima.

“Segala upaya pemindahan paksa penduduk Palestina di Gaza atau Tepi Barat tidak dapat diterima. Itu adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan akan menghambat solusi dua negara,” tegas keduanya.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga mengkritik rencana Trump, menekankan bahwa keputusan mengenai masa depan Gaza tidak bisa dibuat tanpa konsultasi dengan rakyat Palestina. 

BACA JUGA: Ketua DPRD Mahulu Berharap Program TMMD Menyentuh Hingga Wilayah Perbatasan

"Memindahkan penduduk sipil Palestina dari Gaza bukan hanya pelanggaran hukum internasional, tetapi juga akan menimbulkan penderitaan dan kebencian baru," ujar Baerbock.

Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, juga menyampaikan pendapat serupa, menegaskan bahwa Gaza adalah milik rakyat Palestina dan mendukung solusi dua negara.

Timur Tengah Bereaksi

Negara-negara di Timur Tengah juga menolak keras usulan Trump. Liga Arab, Turkiye, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) mengecam gagasan pemindahan paksa warga Palestina sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional.

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyatakan penolakan mereka, menegaskan kembali komitmen mereka terhadap solusi dua negara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: