Bankaltimtara

Warga Panorama Sangatta Kembangkan Batik Ciprat dengan Sentuhan Kontemporer

Warga Panorama Sangatta Kembangkan Batik Ciprat dengan Sentuhan Kontemporer

Perajin batik ciprat di Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur.-(Disway Kaltim/ Sakiya)-

Meski begitu, beberapa nama tetap bertahan dan terus bereksperimen dengan motif. 

Tak terikat pada pakem tradisional, batik ciprat buatan mereka mencerminkan semangat kebebasan dan kreativitas personal.

BACA JUGA: Luar Biasa, Ternyata Mahulu Punya Batik Kebanggaan, Ini Jenis Motif dan Harganya

BACA JUGA: Minat Masyarakat Tinggi, Usulan Alat Membatik Menjadi Perhatian Pemkab Berau

“Motif kami lebih bebas, tidak mengikuti pola-pola batik klasik. Kami banyak ambil inspirasi dari sekitar dan karya perajin dari luar daerah juga,” tambahnya.

Kini, ada sekitar 5 hingga 6 warga yang masih aktif membatik di Panorama

Di antaranya Iqbal, Katrin, Nengsi, Saropah, dan Asni Bahar. 

Namun hanya Nengsi yang rutin memproduksi untuk kebutuhan kampung.

BACA JUGA: Izin Produk Industri Rumah Tangga Tidak Rumit, UMKM Skala Kecil Masih Dipermudah

BACA JUGA: Balikpapan Jadi Sentra Ekspor Kawasan Timur Indonesia, UMKM Siap Tembus Pasar Global?

Sementara yang lain membatik berdasarkan waktu luang. 

Menurut Sukamto, kegiatan ini masih menjadi pekerjaan sampingan karena keterbatasan alat, bahan, dan pemasaran.

“Pemasaran ini tantangan terbesar. Kami belum tahu cara menetapkan harga atau menjual secara lebih luas. Kadang kami juga minder, karena belum yakin karya kami setara dengan batik dari daerah lain,” ujarnya.

Meski begitu, hasil karya mereka sudah pernah dijual hingga Rp450 ribu per lembar. 

BACA JUGA: Dukung Ekonomi Kreatif, PT Berau Coal Latih Pengrajin Batik Lokal

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: