Bankaltimtara

Saatnya Investor Lirik UMKM Berdaya Saing Ekspor, Produk Lokal Kalimantan Bernilai Ekonomi Tinggi

Saatnya Investor Lirik UMKM Berdaya Saing Ekspor, Produk Lokal Kalimantan Bernilai Ekonomi Tinggi

Para peserta Mahakam Investment Forum 2025 di Balikpapan mengunjungi stand pameran usaha lokal.-Salsa/ Nomorsatukaltim-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Di tengah geliat investasi hijau yang digaungkan dalam Mahakam Investment Forum 2025, pelaku usaha lokal asal Tenggarong, Iendy Zelviean Adhari, menyerukan pentingnya perhatian investor terhadap pelaku UMKM Kalimantan yang berdaya saing ekspor.

Pendiri brand woodcraft Menggeris ini menilai forum investasi semacam Mahakam Investment Forum harus menjadi ruang pertemuan antara pelaku usaha kreatif dan investor potensial.

Menurutnya, produk lokal Kalimantan menyimpan nilai ekonomi tinggi, namun masih terkendala akses pasar dan informasi.

"Kami berharap produk lokal bisa diangkat dan dikembangkan lebih lanjut. Kendalanya, buyer dari luar negeri sangat terbatas. Jadi kami ingin bertemu investor yang bisa bantu upgrade produk kami agar lebih modern dan siap ekspor," ucap Iendy, sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Menghidupkan Tunggul Kayu, Menggerakkan Ekonomi Lokal: Kisah Menggeris dari Tenggarong

Menggeris merupakan usaha kerajinan kayu khas Kalimantan Timur yang menggunakan bahan baku banir dan tunggul pohon menggris atau Koompassia Excelsa, tanpa menebang pohon hidup.

Dari satu tunggul, bisa dihasilkan ribuan produk mulai dari jam tangan, kacamata, strap Apple Watch, hingga card holder.

"Pohon yang sudah mati, tunggulnya sekitar 1 meter ke bawah, itu yang kami karyakan. Artinya kami tidak menebang pohon," jelasnya.

Produksi dilakukan di 2 lokasi yakni gudang di Loa Kulu, Kutai Kartanegara, dan workshop di Bumi Sempaja, Samarinda.

BACA JUGA: UMKM Kaltim Didorong Naik Kelas Lewat Digitalisasi dan Ekonomi Hijau

Bahan baku seluruhnya berasal dari wilayah sekitar Kutai, menciptakan rantai ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Produk Menggeris memiliki 3 varian jam tangan seperti automatic full wood, full wood quartz, dan wood-leather hybrid dengan harga mulai dari Rp500 ribu hingga Rp6 juta.

Ada pula produk lain seperti kacamata, softcase, dan card holder seharga Rp180 ribu.

Iendy menyebut, dukungan terhadap pelaku UMKM seperti dirinya sudah datang dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah kabupaten dan provinsi, BUMN, hingga Bank Indonesia Kaltim.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: