Saatnya Investor Lirik UMKM Berdaya Saing Ekspor, Produk Lokal Kalimantan Bernilai Ekonomi Tinggi
Para peserta Mahakam Investment Forum 2025 di Balikpapan mengunjungi stand pameran usaha lokal.-Salsa/ Nomorsatukaltim-
BACA JUGA: Dukung UMKM Paser Naik Kelas, Hetifah Siap Tindaklanjuti Usulan Pembangunan Rumah Kemasan
Meski demikian, ia menilai dukungan tersebut belum cukup untuk menjawab tantangan terbesar yaitu akses informasi dan peluang pasar.
"Tantangan paling berat itu akses informasi. Kadang info tentang pameran atau peluang ekspor hanya beredar di forum tertentu. Pelaku seperti kami sulit menjangkaunya," ungkap pria lulusan Universitas Mulawarman yang kini tengah menempuh disertasi doktor di Universitas Gajah Mada (UGM) itu.
Dalam forum investasi yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan itu, Iendy juga menawarkan gagasan menarik yaitu kolaborasi antara sektor tambang dan industri kreatif melalui program CSR berbasis reboisasi.
"Misalnya ada perusahaan tambang yang ingin melakukan reboisasi, bisa menggunakan bibit pohon menggeris atau melestarikan kembali jenis pohon ini. Sekaligus melibatkan UMKM lokal dalam pengembangan produk kreatifnya," tuturnya.
BACA JUGA: Danantara Pangkas Jumlah BUMN, UMKM Jadi Mitra Strategis Ekosistem Baru
Baginya, sinergi semacam itu bukan hanya menjaga keberlanjutan ekologi, tapi juga memperkuat ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi tambang.
"Kalau bukan mereka yang bantu kami, para UMKM lokal, siapa lagi," harap Iendy.
Dengan filosofi sustainability dan bahan baku yang bernilai budaya tinggi, Menggeris menempatkan diri sebagai produk eco-luxury khas Kalimantan.
"Kami memberi garansi 6 bulan hingga 1 tahun untuk produk kami. Desainnya juga diminati 80 persen perempuan muda. Karena itu, kami optimistis bisa menembus pasar nasional dan internasional," sebutnya.
BACA JUGA: Fest PPU 2025, Ajang Perkenalan Produk Lokal dari Pelaku Ekraf
Iendy pun menegaskan, Mahakam Investment Forum 2025 menjadi momentum penting agar investor mulai melirik sektor ekonomi kreatif Kalimantan Timur.
"Produk kami langka, punya sentuhan lokal yang kuat, dan berdaya saing ekspor. Harapannya semoga bisa benar-benar dilirik oleh investor yang punya good will untuk membangun ekonomi hijau daerah," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
