Balikpapan Jadi Sentra Ekspor Kawasan Timur Indonesia, UMKM Siap Tembus Pasar Global?

"Kita siapkan pelatihan khusus untuk kemasan. Bukan sekadar estetika, tapi juga memperhatikan pengelolaan sampah dan keberlanjutan," jelas Budi.

Langkah itu sejalan dengan kampanye Gerakan Pakai Produk Lokal (Gaspol) yang juga dicanangkan Kementerian Perdagangan untuk memperkuat pasar domestik.

BACA JUGA: Rupiah Diprediksi Melemah Pekan Depan, Rentang Rp16.310–Rp16.360 per Dolar AS

BACA JUGA: Dunia Usaha 'Galau', Apindo Kaltim Gelar Rakerkonprov

Selain mendorong ekspor, Kemendag juga memastikan produk lokal mampu bersaing di pasar nasional agar tidak kalah dari produk asing.

"Pasar kita besar. Jangan sampai diisi produk luar. UMKM harus mampu penuhi pasar dalam negeri dengan produk berkualitas," tegasnya.

Budi turut menyampaikan capaian penting dalam akses pasar baru. 

Indonesia telah menyelesaikan substansi perundingan IUCP, yang membuka peluang ekspor ke 27 negara Uni Eropa dengan bea masuk nol persen.

BACA JUGA: Ajukan Kartu Kredit BRI lewat Website Resmi Dapat Bonus E-Voucher Rp100 Ribu, Ini Syaratnya

BACA JUGA: Kisah Sukses UMKM Kuliner Kurma Binaan BRI yang Omzetnya Naik Drastis

Dengan beroperasinya Export Center di Balikpapan, UMKM Kalimantan Timur kini memiliki infrastruktur pendukung yang memadai untuk melangkah ke pasar global secara lebih efisien dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud menyampaikan bahwa dukungan ekspor tidak hanya terpusat di kota. 

Lewat Export Center, penyuluh ekspor akan turun langsung ke daerah untuk memberikan bimbingan teknis.

"Kita ingin semua daerah merata, tidak hanya kota besar. UMKM harus kita berdayakan dari bawah, mulai dari standarisasi sampai akses pasar global," harapnya.

BACA JUGA: Sidak Beras Oplosan, Dinas KUKM Perindag PPU Temukan Beras Kemasan Tak Sesuai Takaran

Sumber: