Bankaltimtara

Dorong Ekonomi Kaltim Tak Lagi Bergantung Tambang, Bank Indonesia Siapkan UMKM untuk Pasar Ekspor

Dorong Ekonomi Kaltim Tak Lagi Bergantung Tambang, Bank Indonesia Siapkan UMKM untuk Pasar Ekspor

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi,-Salsabila-Disway Kaltim

BACA JUGA : Samarinda Siapkan Sistem Parkir Berlangganan Sebagai Upaya Tekan Jukir Liar

Robi pun menjelaskan, materi yang disampaikan tidak hanya teori tetapi mencakup praktik simulasi transaksi ekspor.

"Kita ingin UMKM benar-benar siap mengeksekusi transaksi, bukan hanya memahami konsep," ungkap Robi.

Bank Indonesia menyebut, pelaku usaha yang menunjukkan kesiapan terbaik akan diberikan fasilitas untuk tampil dalam Trade Expo Indonesia 2025.

Sebagai informasi, peserta yang lolos ke ajang pameran nasional tersebut akan difasilitasi untuk memperkenalkan produk secara langsung kepada buyer potensial dari luar negeri.

BACA JUGA : Kutim Masih Gunakan Sistem Open Dumping, Pemkab dan DPRD Janji Lakukan Pembenahan

Adapun fasilitas nya meliputi stand pameran, pelatihan komunikasi bisnis internasional, serta penguatan desain dan kemasan produk agar sesuai standar global.

Selain memperluas akses pasar, program Export Kaltimpreneurs juga ditujukan memperkuat kontribusi sektor nonmigas pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Robi menilai, transformasi ekonomi daerah menjadi lebih inklusif tidak bisa ditunda, mengingat dinamika harga komoditas energi yang kerap fluktuatif.

"Kalau kita ingin ekonomi Kalimantan Timur lebih stabil, salah satu jalannya adalah memperkuat sektor UMKM yang punya potensi ekspor," tekannya.

BACA JUGA : Pertemuan Perdana Aulia–Rendi: Santai, Tanpa Protokoler, Anti Baper

Lebih jauh, bagi Robi, Export Kaltimpreneurs bukan sekadar pelatihan tahunan, melainkan bagian dari upaya konsisten memperluas kapasitas usaha dan diversifikasi pasar.

"Program ini dirancang agar UMKM bisa masuk pasar internasional secara bertahap dan berkelanjutan," jelas Robi.

Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan melalui kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Kantor Perwakilan BI Balikpapan, serta pemerintah daerah.

Robi juga menegaskan bahwa tantangan UMKM bukan hanya soal produksi, tetapi juga soal keberanian menembus pasar baru. Oleh karenanya, pendampingan dan jejaring pasar akan terus diperluas, bahkan setelah program selesai.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: