BNNK Bontang Rehab Tiga Pelajar Konsumsi Narkotika Sepanjang 2025, Ternyata Ini Penyebabnya
Ilustrasi pelajar konsumsi narkoba.-istimewa-
BACA JUGA:40 Warga Klaim Tanahnya Tergusur Jalan Abdi Negara, Pemkot Bontang Diminta Tanggung Jawab
"Rencananya, rehabilitasi itu akan dilakukan selama tiga bulan. Setelah itu, kembali ke kami untuk melakukan yang namanya pasca rehab,” terangnya.
Awal direhabilitasi, anak tersebut bahkan tidak mau bertemu mamanya. Alasannya, ia tidak nyaman bersama sang ibu. Karena kurangnya perhatian. Bahkan, saat ibunya datang, sempat ada penolakan dari sang anak.
“Awalnya dia tinggal sama orang tuanya. Tetapi, karena anak tersebut merasa tidak nyaman di rumah, sehingga dia memilih untuk tinggal bersama neneknya. Pengawasan pun berkurang. Sampai akhirnya, anak itu menggunakan sabu,” jelasnya.
Ia menerangkan, kedua pelajar itu sampai saat ini masih tetap sekolah. Baginya, ini kebijakan yang benar.
BACA JUGA: Stop Bullying di Sekolah, Ini yang Dilakukan Pemkot Bontang
Karena, apapun yang terjadi kepada anak, sekolah tidak boleh putus. Pihak sekolah pun tidak perlu menganggap hal tersebut aib bagi mereka.
“Kalau putus, nambah masalah lagi nantinya. Saya bersyukur, mereka tetap sekolah. Korban yang rawat jalan, kesehariannya tetap sekolah. Jadi, rehab seminggu sekali. Kalau yang rawat inap, saat ini anak tersebut harus cuti dulu,” ungkapnya.
Ia pun meminta agar sekolah lebih berhati-hati. Lebih peduli terhadap anak didiknya. Jangan ragu untuk meminta permohonan tes urine rutin dari BNN atau Polri.
"Hal itu merupakan bagian dari antisipasi yang dilakukan sekolah,” terangnya.
Bahkan, ia meminta agar setiap tahun ajaran baru, dilakukan pemeriksaan urine kepada murid-murid mereka.
Termasuk juga terhadap murid baru. Hal itu, untuk mengantisipasi peredaran narkotika di dunia pendidikan.
BACA JUGA: Stok BBM di Bontang Aman, Antrean SPBU Dipicu Kendala Distribusi
“Termasuk juga orang tua. Sekolah juga setiap tahun ajaran baru, harus melakukan pembinaan kepada orang tua mereka. Sehingga, untuk antisipasi peredaran narkotika di tingkat remaja bisa selalu dilakukan,” ungkapnya.
Berdasarkan data dihimpun, sepanjang 2025, BNNK Bontang sudah melakukan rehabilitasi terhadap 3 remaja usia SMA/SMK. Satu kasus lagi menggunakan narkotika karena faktor keluarga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
