BNNK Bontang Sidak ke Kapal yang Sandar di Pelabuhan Bontang, Antisipasi Masuknya Narkoba
BNNK Bontang saat sidak ke Pelabuhan Loktuan Bontang.-Michael Fredy Y/Nomorsatukaltim-
BONTANG, NOMORSATUKALTIM – Antisipasi peredaran narkotika di Kota Bontang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bontang dengan target jalur laut karena dinilai sangat rentan menjadi akses peredaran narkotika.
BNNK Bontang pun melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pelabuhan Loktuan Bontang, Sabtu 27 September 2025 saat salah satu kapal penumpang milik PT Pelnidari Kota Parepare, Sulawesi Selatan sandar.
Kepala BNNK Bontang, Lulyana Ramdani mengatakan, di pelabuhan sangat lemah sistem pengawasan penumpang dan barang yang berangkat maupun datang.
Terbukti, beberapa waktu lalu sempat lolos 44 kilogram narkotika jenis sabu dari Pelabuhan Samarinda menuju Parepare. Setelah di Parepare barulah pelaku tertangkap polisi.
BACA JUGA: Cegah Peredaran Sabu dari Jalur Laut, BNNK Bontang Koordinasi dengan Pengelola Pelabuhan
BACA JUGA: Nelayan di Bontang Ditangkap Saat Sedang Bungkus Sabu, 32 Bungkus Siap Edar Disita Polisi
“Penumpang masuk tidak ada pemeriksaan barang yang dibawa. Hanya potong karcis saja. Begitu juga saat turun dari kapal. Juga tidak ada pemeriksaan. X-ray pun tidak tersedia. Celah terjadinya peredaran narkoba sangat besar. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan,” kata Lulyana, Minggu 28 September 2025.
Menurutnya, kondisi ini berpotensi makin rawan jika rute baru: Bontang menuju Surabaya dibuka. Sebab, banyak peredaran narkotika juga berasal dari Pulau Jawa. Pengedar itu biasanya jaringan Sumatra-Jawa.
“Kalau tidak diantisipasi sejak awal, narkoba dalam jumlah besar bisa masuk Bontang. Warga kita yang jadi korban,” katanya.
Selain itu, saat sidak tersebut, tim BNN juga tidak menemukan satupun imbauan tentang bahaya narkoba di dalam kapal.
BACA JUGA: Pemuda di Bontang Niat Nyuri Motor, Ketahuan, Malah Buang Sabu ke Jalan
BACA JUGA: Bontang Hasilkan Sampah 100 Ton Per Hari, Bank Sampah Mengurangi Penumpukan di TPA
“Ada. Tapi hanya tentang rokok. Kami akan berkoordinasi dengan pihak pelayaran dalam hal ini Pelni, agar segera disiapkan imbauan pencegahan narkoba di beberapa titik kapal,” tegasnya.
Ia menceritakan, kedatangan BNN sempat membuat awak kapal maupun kapten kaget. Namun setelah dijelaskan bahwa sidak itu dilakukan untuk pencegahan, suasana kembali cair. Kapten kapal bahkan mendukung rencana pemasangan imbauan bahaya narkoba di dalam kapal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
