Bankaltimtara

Antisipasi Kondisi Cuaca Buruk di Akhir Tahun, Pemkab Berau Perkuat Koordinasi Mitigasi

Antisipasi Kondisi Cuaca Buruk di Akhir Tahun, Pemkab Berau Perkuat Koordinasi Mitigasi

Wakil Bupati Berau, Gamalis-Rizal/ Nomorsatukaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Menjelang akhir tahun 2025, Kabupaten Berau diprediksi berada dalam kondisi cuaca yang lebih ekstrem akibat potensi badai siklon yang dapat meningkatkan intensitas hujan.

Pemerintah daerah pun mulai memperkuat koordinasi untuk memastikan langkah mitigasi berjalan optimal guna meminimalkan risiko kerugian dan korban.

Wakil Bupati Berau, Gamalis menegaskan, bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi sebagai bagian dari persiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang bertepatan dengan periode rawan bencana.

“Nataru itu kan di penghujung tahun. Ini bagian dari stretching kita untuk memantau, mengantisipasi, sekaligus melakukan tindakan mitigasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” kata Gamalis, Minggu, 14 Desember 2025.

BACA JUGA: Kenaikan Debit Air Sungai Kelay Melonjak Signifikan, Warga 11 Kampung Diimbau Waspada Banjir Kiriman

BACA JUGA: Antisipasi Siklus Banjir Tahunan, Pemkab Berau Akan Bangun Posko Permanen di Kampung Terdampak

Dikatakannya, seluruh unsur terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, camat, hingga aparatur kampung telah diarahkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah masing-masing.

Ketika ditanya soal kesiapan anggaran darurat, Gamalis mengakui bahwa kondisi keuangan daerah ikut memengaruhi kemampuan pemerintah menangani bencana.

Ia menyebut pemangkasan anggaran seperti yang terjadi di Sumatra juga berdampak pada Berau. “Kita terbaca sekali untuk itu. Malahan Berau terimbas oleh 2 hal. Pertama hal pemangkasan itu sendiri, dan kedua posisi kita sudah di penghujung tahun,” ujarnya.

Menurutnya, pengalokasian anggaran darurat di akhir tahun memiliki tantangan tersendiri. Regulasi penggunaan anggaran yang ketat membuat pemerintah harus berhati-hati agar tidak menimbulkan masalah baru.

BACA JUGA: Kampung Berwenang Manfaatkan Dana Tidak Terduga untuk Bencana Alam dan Kejadian Mendesak

BACA JUGA: Debit Air Naik ke 22,74 Mdpl, BMKG dan BPBD Berau Minta Warga Bantaran Sungai Kelay Waspada 

“Kita bisa saja melakukan apa saja, tetapi kalau regulasinya tidak membenarkan untuk itu, malah jadi masalah baru,” imbuhnya.

Gamalis berharap, cuaca ekstrem tersebut tidak berkembang menjadi bencana yang memerlukan penanganan besar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait