Mengenal Rhiza Ristiara, Desainer Muda Langganan Ibu-Ibu Pejabat
Rhiza Ristiara.-istimewa-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Sekitar tahun 90an, Riza kecil yang berada dalam dekapan ibunya merantau ke Samarinda. Usianya masih satu tahun kala itu.
Sampai di Kota Tepian, satu buah mesin jahit menjadi satu-satunya alat untuk menyambung hidup. Dari situ, sang ibunda meniti karir usaha rumahan menjadi tukang jahit. Tahun demi tahun berganti. Dari rintisan itu, usahanya berkembang hingga menjadi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) pada 2015.
Dialah Rhiza Ristiara. Perempuan kelahiran Maret 1991. Kelihaian tangan ibunya menyambung kain demi kain, diwariskan kepada sang putri. Sampai akhirnya dunia fashion mulai mendarah daging.
Tapi ketertarikannya pada dunia fashion tidak muncul tiba-tiba. Semua terjadi pada 2015 silam.
BACA JUGA:Jualan Minyak Jelantah Ala Athalla, Untungnya Sampai Ratusan Juta
“Saya mulai terlibat sekitar 2015, setelah selesai kuliah,” tutur Rhiza saat dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (11/12/2025).
Padahal latar belakang pendidikannya adalah bidang farmasi. Sempat menjadi apoteker bahkan. Tapi batinnya gelisah. Bergejolak.
Fashion ternyata adalah jalan ninja Rhiza. “Yang bikin happy itu kalau baju selesai dan customer puas. Rasanya ikut senang,” ujarnya.
Ristiara Boutique, nama butiknya. Fokusnya pada kebaya dan gaun. Biasanya Rhiza mendapat pesanan ketika customer hendak mengikuti acara tertentu, sehingga mengharuskan mengenakan kebaya. Dari sinilah kelihaiannya terlihat.
Customernya juga bukan kaleng-kaleng. Yaitu istri-istri para pejabat. Semula Rhiza cuma memasarkan usahanya lewat media sosial.
BACA JUGA:4 Tahun Berjuang, 20 Kali Gagal Bangun Usaha, Begini Kisah Owner Susu Setia Bangun Bisnis
Kebetulan, tantenya dulu adalah salah satu anggota DPRD di Kaltim. Nah, dari sinilah keran rezekinya bertambah.
“Dari tante itu akhirnya kami terkoneksi ke ibu-ibu pejabat, termasuk ibu wali kota waktu itu." Ibu wali kota yang dia maksud adalah Puji Setyowati, istri wali kota Samarinda Sjaharie Jaang.
Relasi itu terus berkembang hingga butiknya perlahan mulai dikenal kalangan 'ibu-ibu' pejabat. Ristiara Boutique sendiri tidak memproduksi busana ready to wear. Semua mengikui pesanan klien. Kebaya dan gaun pesta menjadi fokus utama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

