34 Kasus Kebakaran dalam 7 Bulan, BPBD Berau Perketat Mitigasi di Tengah Cuaca Ekstrem
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Berau, Nofian Hidayat-Maulidia Azwini/ Nomorsatukaltim-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Rentetan insiden kebakaran terus melanda Kabupaten Berau dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan cuaca panas ekstrem yang hingga kini belum mereda.
Sejak Januari hingga Juli 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 34 kejadian kebakaran, dengan total kerugian mencapai Rp18 miliar dan 110 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat menyampaikan, bahwa cuaca panas ekstrem yang terjadi belakangan ini perlu diwaspadai karena berpotensi memicu kebakaran, baik di lingkungan permukiman maupun kawasan lahan terbuka.
“Saat ini kita menghadapi intensitas panas yang sangat tinggi. Masyarakat harus lebih waspada dan berhati-hati,” ujarnya, Rabu 30 Juli 2025.
BACA JUGA: Breaking News! Kebakaran Terjadi di Permukiman Tanjung Redeb
BACA JUGA: Api Mengamuk di Sambaliung, Korsleting Busi Diduga Picu Kebakaran
Ia menjelaskan, masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam menggunakan perangkat elektronik, baik yang menggunakan listrik maupun non listrik, seperti panel surya karena dapat menjadi sumber panas berlebih yang memicu percikan api.
Penggunaan listrik yang tidak aman, seperti membiarkan charger tetap terhubung ke stopkontak atau menyalakan kipas angin dan AC tanpa pengawasan, juga perlu dihindari. Kebiasaan yang tampak sepele ini, menurutnya, bisa berujung pada korsleting.
“Charger itu harus dicabut kalau tidak dipakai. Jangan anggap enteng. Korsleting bisa terjadi dari situ. Kipas dan AC juga jangan dibiarkan hidup terus,” tegasnya.
Selain itu, kebakaran juga banyak bersumber dari dapur. Untuk itu, ia meminta masyarakat agar tidak meninggalkan kompor dalam keadaan menyala, serta segera membuka ventilasi apabila mencium bau gas mencurigakan.
BACA JUGA: Kebakaran Gedung Poliklinik RSUD AWS Samarinda, Disdamkarmat Ungkap Asal Muasal Titik Api
“Kalau sudah mencium bau gas, jangan nyalakan lampu atau pemantik api. Bisa fatal. Buka jendela dulu agar sirkulasi udara jalan. Ini penting,” katanya.
BPBD Berau juga memperingatkan masyarakat untuk tidak membakar sampah atau lahan secara sembarangan. Ia menegaskan, meski terlihat terkendali, api bisa cepat merembet terutama saat angin kencang.
“Kami imbau tidak membakar lahan secara massal. Walau kecil, kalau merembet bisa jadi besar dan sulit dikendalikan,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
