Pemangkasan TKD Tekan APBD Balikpapan, Sejumlah Proyek Strategis Terancam Tertunda

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Pemangkasan anggaran Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat menimbulkan dampak signifikan terhadap kemampuan fiskal Balikpapan.

Sejumlah proyek prioritas daerah berpotensi tertunda akibat berkurangnya ruang belanja pembangunan.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, menjelaskan bahwa pemotongan TKD mencapai sekitar Rp 1,56 triliun dari total transfer pusat ke Balikpapan yang semula sebesar Rp1,8 triliun.

BACA JUGA:Penataan Kabel Bawah Tanah Masuk Tahap Kajian, DPRD Balikpapan Bidik Potensi PAD

Dengan pengurangan tersebut, APBD Kota Balikpapan turun dari Rp4,5 triliun menjadi Rp3,3 triliun.

Menurut Budiono, belanja wajib seperti gaji aparatur dan operasional pemerintahan menyerap sebagian besar anggaran.

"Gaji pegawai sekitar Rp1,5 triliun, sedangkan operasional pemerintahan Rp1,3 triliun. Sisanya untuk pembangunan tinggal sekitar Rp90 miliar," katanya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, pada Rabu 8 Oktober 2025.

BACA JUGA:LBB Berduka, Sosok Loyalis Jabal Nur Berpulang

Jumlah itu, ujarnya, jauh berkurang dibanding sebelumnya yang mencapai Rp 500 miliar. Dengan sisa anggaran tersebut, ruang pembiayaan proyek strategis menjadi sangat terbatas.

Beberapa program pembangunan yang berpotensi tertunda antara lain pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, Bendali Kampung Timur, serta Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

BACA JUGA:KemenPANRB Dampingi Balikpapan Standarkan 402 Jenis Layanan Publik

"Kalau hanya Rp 90 miliar, paling digunakan untuk pekerjaan kecil seperti perbaikan drainase. Untuk proyek besar jelas tidak cukup," terang Budiono.

DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Balikpapan telah melakukan dua kali pertemuan dengan Kementerian Dalam Negeri.

Pertemuan itu menyampaikan keberatan dan meminta peninjauan ulang pemotongan tersebut.

Sumber: