Pemasangan CCTV di Tiap Ruang Kelas di Balikpapan, Orang Tua Bakal Punya Akses Pantau Anak dari Jauh
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, usai Musrembang.-salsabila/disway kaltim-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan terus menyiapkan skema pelaksanaan program pemasangan kamera pengawas (CCTV) di seluruh ruang kelas sekolah negeri.
Program itu menjadi bagian dari transformasi digital di bidang pendidikan yang bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman, transparan, dan partisipatif.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, menjelaskan bahwa sebagian sekolah sebenarnya telah memiliki sistem CCTV.
BACA JUGA:12 SMP Swasta di Balikpapan Bakal Gratis Mulai Tahun Ajaran 2025
BACA JUGA:Lampu Mati di Kilometer 23 Akibat Kabel Putus, Dishub Balikpapan: Sudah Dilakukan Perbaikan
Namun masih terbatas di area-area umum seperti lorong atau halaman sekolah. Sementara yang menyasar ke seluruh ruang kelas belum terlaksana secara menyeluruh.
"Sepuluh sekolah sudah memiliki CCTV eksisting. Jadi, pengadaan baru ini sifatnya melengkapi dan menyasar ruang kelas satu per satu. Tidak mengganggu program-program inti seperti pembangunan atau revitalisasi sekolah," jelas Irfan saat dikonfirmasi langsung belum lama ini.
Baginya, penggunaan CCTV sekolah dinilai sangat strategis untuk memperkuat sistem pengawasan internal di sekolah.
Selain membantu mendeteksi perilaku menyimpang seperti perundungan (bullying), teknologi ini juga akan menjadi alat validasi terhadap kehadiran maupun aktivitas siswa selama proses belajar.
BACA JUGA:Dua Hari Pencarian, Balita Hanyut di Balikpapan Utara Ditemukan Meninggal
"Dengan sistem ini, kita beri akses langsung kepada mereka (orang tua,red.), bisa melihat aktivitas anaknya di kelas," ungkap pria yang akrab disapa Irfan itu.
Disdikbud Balikpapan akan menjadi pengelola utama sistem pengawasan ini. Tetapi dengan konsep berbagi akses terbatas kepada masing-masing orang tua.
Setiap orang tua hanya bisa memantau anaknya sesuai kelas yang diikuti, dengan perlindungan data dan pengaturan privasi yang ketat.
"Setiap pengguna akan punya sistem sendiri. Kita pastikan aspek privasinya dijaga. Pengawasan ini bukan untuk mengekang, tapi melibatkan orang tua agar menjadi bagian dari proses pendidikan," ucap Irfan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
