Flyover Ditangguhkan, Pemkot Dahulukan Polder Bontang Kuala
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, di depan anggota DPRD Bontang. Sepakat utamakan polder.-Michael Fredy Yacob-nomorsatukaltim.disway.id
BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Rencana pembangunan jalan layang atau fly-over di Jalan Piere Tendean, Bontang Kuala ditunda. Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang akan memprioritaskan pengerjaan lain. Proyek yang lebih dibutuhkan masyarakat dalam waktu dekat.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, banjir rob selalu menjadi permasalahan di Bontang Kuala. Sehingga, untuk anggaran tahun jamak, DPRD dan Pemkot Bontang sepakat untuk memprioritaskan pembangunan polder Bontang Kuala.
Di sisi lain, proses perencanaan dan teknis pembangunan fly-over juga belum siap. Ia tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Ia tidak ingin pengerjaan fly-over itu asal-asalan. Dampaknya pun akan dirasakan oleh masyarakat.
“Karena itu, kami akan fokuskan pembangunan saat ini untuk polder Bontang Kuala dulu. Saya minta dinas terkait bisa menyelesaikan semua prosesnya. Termasuk titik mana saja yang akan dibangun polder dan lahan yang harus dibebaskan,” katanya, Sabtu 16 Agustus 2025.
Namun ia menegaskan, pembangunan jalan itu akan tetap dilaksanakan. Namun, saat ini ia sedang berkonsultasi ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim. Sehingga, penanganan jalan Piere Tendean itu bisa terselesaikan.
BACA JUGA: Hujan Sebentar, Beberapa Daerah di Bontang Banjir
Sebab, daerah itu juga sering terendam banjir rob. “Mungkin anggarannya dengan single years. Itu saran dari BBPJN. Harapannya anggaran dari BBPJN. Tapi kalau tidak bisa kami izin untuk bisa melaksanakannya,” terangnya.
Pemkot dan DPRD Bontang juga akan melakukan revitalisasi danau Kanaan. Proyek itu sebagai satu-satunya pengerjaan multiyears yang dimulai tahun depan. Hal itu ditetapkan dalam rapat Paripurna ke-14 Masa Sidang III DPRD Bontang Tahun 2025, Jumat 15 Agustus 2025.
Eksekutif dan legislatif juga sudah menandatangani nota kesepakatan rancangan kebijakan umum anggaran (KUA) serta rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) APBD Bontang 2026.
Sekretaris DPRD Kota Bontang Yessy Waspo Prasetyo membacakan rincian anggaran yang akan digunakan untuk proyek revitalisasi Danau Kanaan. Proyek itu senilai Rp 274 miliar. Pengerjaannya dilaksanakan secara tahun jamak.
BACA JUGA: Antisipasi Karhutla, Polres Bontang Mulai Siagakan Tim Gabungan
Rincian pengembangan dana perencanaan terbagi dalam tiga tahun. Yakni Rp 48 miliar pada 2026, Rp 129 miliar pada 2027, dan Rp 88 miliar pada 2028. “Kesepakatan tersebut menetapkan sebanyak Rp 265 miliar untuk pembangunan fisik. Biaya pengawasan Rp 5 miliar dan biaya pengelolaan kegiatan sebesar Rp 1 miliar,” terangnya.
Dalam paripurna itu, pemkot Bontang mengajukan nota keuangan KUA-PPAS APBD 2026 sebesar Rp 2,8 triliun. Nilai ini merosot dari asumsi APBD 2025 Bontang senilai Rp3,1 triliun. Penurunan angka ini diprediksi karena berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

