Perbaikan Fender Jembatan Mahakam I Baru 6,23 Persen, DPRD Minta Pekerjaan Sesuai Kontrak
Jembatan Mahakam I tempat fender dan dolphin mengalami kerusakan akibat tabrakan tongkang pada Februari lalu. -Mayang Sari-Nomorsatukaltim.disway.id
BACA JUGA: Hasil Serangkaian Tes Uji Beban Jembatan Mahakam I: Masih Normal dan Dinyatakan Aman Dilalui
"Waktu rolling jabatan itu, komunikasi langsung hilang. Tidak ada update, tidak ada laporan. Publik akhirnya menilai ini mandek," kata dia.
Ia menegaskan, komunikasi aktif harus dijaga agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat memengaruhi persepsi publik.
"Tolong komunikasi ini jangan putus lagi. Masyarakat berhak dapat kepastian, dan DPRD juga butuh informasi akurat,"tegasnya.
Sabaruddin juga meminta rehabilitasi nama baik dua perusahaan pemilik tongkang setelah klarifikasi terbaru yang menunjukkan mereka telah melaksanakan tanggung jawab.
"Selama ini publik menilai mereka seolah kabur dari tanggung jawab. Nyatanya tidak begitu. Mereka sudah menyelesaikan dan menjalankan kewajiban,"ujarnya.
Sementara itu, Sabaruddin memastikan BBPJN turut mengawasi proses perbaikan dan dilakukan ketat melalui konsultan pengawas serta kontraktor yang ditunjuk. Meski proses telah berjalan, Namun kendala tetap muncul belakangan. Salah satunya, Soal kepadatan lalu lintas sungai di bawah jembatan yang menyulitkan pengerjaan pancang.
"Kontraktor mengeluhkan arus kapal yang sangat padat sehingga pemasangan pancang tidak bisa sembarangan. Ini faktor teknis yang harus diselesaikan bersama," terang Sabaruddin.
Untuk itu, Komisi II bakal mengundang KSOP Samarinda, Pelindo, dan Dinas Perhubungan dalam rapat lanjutan guna membahas pola pengaturan alur sungai selama proses konstruksi.
BACA JUGA: INSA: Penutupan Jalur Pelayaran Kolong Jembatan Mahakam I secara Permanen Bukan Solusi Terbaik
"Kami ingin semua instansi duduk bersama. Kalau arus kapal tidak diatur, pekerjaan bisa makin lambat," ucapnya.
BBPJN, kata Sabaruddin, juga berjanji akan mengundang Komisi II saat proses peletakan pancang dimulai, yang merupakan tahap paling krusial dari seluruh rangkaian pekerjaan.
"Kami minta supaya saat pancang dipasang, kami ikut mengawasi langsung. Jangan sampai ada persoalan baru," kata Sabaruddin.
Ia menegaskan kembali bahwa komisi akan terus mengawal proyek tersebut hingga tuntas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
