Bankaltimtara

Polisi Masih Selidiki Tragedi Tewasnya 2 Balita, Ibu Kandung Syok, Keterangan Pelaku Tidak Nyambung

Polisi Masih Selidiki Tragedi Tewasnya 2 Balita, Ibu Kandung Syok, Keterangan Pelaku Tidak Nyambung

Ibu kandung 2 balita yang ditemukan tewas di Sungai Kunjang, Samarinda sudah dimintai keterangan oleh polisi.-(Disway Kaltim/ Mayang)-

BACA JUGA: Yayasan Panti Asuhan di Samarinda Bantah Tudingan Penganiayaan Balita, Sebut Sering Tantrum Tidak Terkontrol

Sejumlah warga berkumpul, beberapa menangis, tak menyangka tragedi mengerikan itu terjadi di tengah lingkungan mereka.

"Saya tahunya dari suara ribut-ribut. Nggak tahu lengkapnya gimana ceritanya, tapi kemarin juga ada ribut-ribut," ungkap salah satu warga sekitar di lokasi.

Atas kejadian ini, Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian perkara, termasuk kain sarung yang diduga menjadi alat pelaku dalam menghabisi kedua anaknya. 

Beberapa benda lain yang ditemukan di TKP juga turut disita karena dinilai bisa menjadi petunjuk penting.

BACA JUGA: 2 Hari Pencarian, Balita Hanyut di Balikpapan Utara Ditemukan Meninggal

"Kain sarung itu kita amankan. Kemungkinan besar digunakan untuk mencekik. Tapi semua masih akan kita uji melalui proses penyelidikan," jelas Bonar.

Hingga saat ini, pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi dari lingkungan sekitar, termasuk anggota keluarga pelaku. 

Polisi belum bisa menyimpulkan motif pasti di balik tindakan pelaku. 

Namun, Polisi masih mengidentifikasikan adanya dugaan sementara mengarah pada kondisi kejiwaan pelaku yang kemungkinan mengalami tekanan berat atau gangguan mental.


Kapolsek Sungai Kunjang, AKP Yohanes Bonar Adiguna.-(Disway Kaltim/ Mayang)-

BACA JUGA: Viral! Balita Dianiaya ketika Disunat, Pemilik Klinik Mengaku Reflek

"Karena keterangannya tidak nyambung dan berubah-ubah, kita tidak bisa langsung simpulkan motifnya. Kita pertimbangkan untuk observasi ke rumah sakit jiwa," tegas Bonar.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh proses hukum akan dilakukan secara profesional, termasuk pengajuan otopsi untuk dua korban yang kini berada di RSUD AWS Samarinda.

"Otopsi pasti kita lakukan sebagai bagian dari prosedur. Tapi kami tetap berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk prosesnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: