Bankaltimtara

Kapal Besar Sulit Lewat, Pemprov Kaltim Ajukan Re-Desain Jembatan Balikpapan-PPU ke Kementerian PUPR

 Kapal Besar Sulit Lewat, Pemprov Kaltim Ajukan Re-Desain Jembatan Balikpapan-PPU ke Kementerian PUPR

Jembatan Teluk Balikpapan.-istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemprov Kaltim meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meninjau ulang desain Jembatan Teluk Balikpapan penghubung ke Penajam Paser Utara (PPU).

Hal itu dikarenakan desain awal jembatan dinilai kurang ideal, terutama dari segi ketinggian yang tidak memadai untuk dilalui kapal-kapal besar yang kerap melintas di kawasan perairan tersebut.

Permintaan itu diajukan agar dapat melakukan perubahan desain, atau re-desain terhadap rencana pembangunan Jembatan Teluk Balikpapan.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menjelaskan, bahwa Jembatan Teluk Balikpapan merupakan proyek strategis nasional (PSN). Pengelolaannya berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

Namun, Pemprov Kaltim merasa perlu memberikan masukan teknis berdasarkan kondisi geografis dan aktivitas pelayaran yang tinggi di Teluk Balikpapan.

BACA JUGA:Fakta Praktik Berladang Adat: Stigma Pembakar Hutan Dinilai Tak Berdasar, Ada Tekanan Sistem Ekonomi-Politik

“Sebenarnya, pembangunan jembatan itu ranah pemerintah pusat. Kita sudah sampaikan dulu, desain engineering detail (DED) juga sudah ada. Namun ketinggiannya dirasa kurang, karena kapal tidak bisa masuk waktu itu,” ujar Seno Aji saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin 7 Juli 2025.

Menurut Seno, desain awal jembatan dinilai terlalu rendah sehingga berpotensi mengganggu jalur kapal besar.

Padahal, wilayah perairan tersebut merupakan jalur pelayaran yang sangat aktif, baik untuk transportasi barang, logistik, maupun distribusi energi.

"Teluk Balikpapan ini jalur strategis untuk kapal besar, termasuk kapal tanker dan kontainer. Kalau jembatannya tidak cukup tinggi, itu akan mengganggu aktivitas pelayaran," kata Seno.

Atas dasar itu, Pemprov Kaltim mengusulkan agar Kementerian PUPR mempertimbangkan penggunaan teknologi jembatan modern.

Seperti yang digunakan di beberapa negara maju. Salah satu opsinya adalah jembatan dengan mekanisme buka-tutup, seperti di San Francisco, Amerika Serikat.

BACA JUGA:Proyek Rp 2,7 Miliar DLH Kutai Barat Terbengkalai, Bangunan Mangkrak, Pekerja Tidak Ada

"Kita minta dari Kementerian untuk lakukan re-desain supaya jembatannya memungkinkan kapal besar lewat. Apakah nanti modelnya seperti di San Francisco atau jembatan yang bisa terbuka, itu masih didiskusikan. Kita belum tahu detailnya, tapi sudah kita sampaikan sebagai masukan," terangnya.

Diketahui, Jembatan Teluk Balikpapan dirancang guna menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: