Fakta Praktik Berladang Adat: Stigma Pembakar Hutan Dinilai Tak Berdasar, Ada Tekanan Sistem Ekonomi-Politik
Perempuan Adat Balik di Kelurahan Pemaluan, Sepaku, saat sedang memanen padi di ladang (Ngatom Pare).-istimewa-
"Padahal ladang adalah jantung kebudayaan. Ladang mengandung pengetahuan, teknologi, kepercayaan, organisasi sosial, sampai kesenian," ujar Andreas.
Ia berharap ke depan kebijakan pengendalian karhutla juga mempertimbangkan hak dan praktik tradisi masyarakat adat.
"Mereka punya cara sendiri menjaga api, menjaga hutan, dan menjaga budaya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

