Bankaltimtara

Proyek Rp 2,7 Miliar DLH Kutai Barat Terbengkalai, Bangunan Mangkrak, Pekerja Tidak Ada

Proyek Rp 2,7 Miliar DLH Kutai Barat Terbengkalai, Bangunan Mangkrak, Pekerja Tidak Ada

Situasi proyek mangkrak milik DLH Kubar.-eventius/disway kaltim-

“Kami setiap hari lewat sini, lihat bangunan yang bentuknya seperti rumah hantu. Besinya sudah karatan, semak-semak sudah tinggi, tidak ada aktivitas tukang. Kalau memang ini proyek resmi dari pemerintah dan nilainya sampai miliaran rupiah, kenapa dibiarkan begitu?” kata BN, Minggu 6 Juli 2025 pagi.

BACA JUGA:Ketua DPRD Sebut Ada 5 Proyek Raksasa APBD Kubar Jadi Temuan BPK, Desak Pemkab Serius Tindak Lanjuti

Ia mendesak agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera mengaudit proyek tersebut dan mengungkap ke publik siapa yang bertanggung jawab atas kondisinya.

“Kami minta BPK buka-bukaan. Kalau memang ini mangkrak, uang rakyat jangan dibuang-buang. Masa baru mau dimulai akhir Juli, tapi bangunannya sudah begitu. Kan aneh,” tegasnya.

BN menyebut, proyek itu menimbulkan tanda tanya besar. Ia menduga kuat bahwa proyek ini tidak sesuai perencanaan dan berpotensi sarat penyimpangan.

“Kalau masih tahap awal tapi bangunannya sudah rusak, jangan-jangan ini cuma proyek formalitas. Sudah waktunya DLH dan kontraktor bertanggung jawab,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala DLH Kutai Barat, Ali Sadikin, memberikan keterangan singkat.

Melalui pesan WhatsApp, ia membenarkan bahwa proyek tersebut sedang dalam pemeriksaan pihak eksternal.

BACA JUGA:Kapolres Kutai Barat Tegaskan Komitmen Awasi Tambang Ilegal: Kami Tidak Bisa Bekerja Sendiri

BACA JUGA:DPRD Kubar Soroti Silpa Rp1,5 Triliun, Ridwai Desak Evaluasi Pejabat OPD dan Minta Bupati Turun Tangan

“Kami lagi diaudit oleh BPK, jadi belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh,” jawab Ali Sadikin singkat, Minggu 6 Juli 2025 sore.

Media ini pun berupaya menghubungi pihak kontraktor pelaksana CV Muda Berkah Utama.

Upaya konfirmasi redaksi melalui nomor telepon dan WhatsApp yang tertera di papan proyek tidak mendapatkan respons. Telepon tidak dijawab, pesan tidak dibalas.

Demikian pula dengan pihak konsultan pengawas CV. Selaras Teknik Consultant.

Belum ada pernyataan resmi yang diberikan kepada media terkait kondisi proyek yang seolah ditinggalkan ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait