Bankaltimtara

Efisiensi Anggaran, DLH Kutim Tetap Prioritaskan Layanan Publik

Efisiensi Anggaran, DLH Kutim Tetap Prioritaskan Layanan Publik

-Pejabat PPLHD DLH Kutim, Dewi. (Sakiya/Disway)-

KUTIM, NOMORSATUKALTIM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memastikan seluruh program pelayanan publik tetap berjalan optimal meski menghadapi kebijakan efisiensi anggaran daerah tahun ini.

Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) DLH Kutim, Dewi, menyampaikan bahwa sektor lingkungan hidup merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang tidak bisa ditunda atau dikurangi pelayanannya.

“Pengelolaan sampah, pengawasan lingkungan, dan penanganan limbah harus tetap berjalan. Itu menyangkut kesehatan dan kenyamanan warga,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa efisiensi anggaran dilakukan dengan menyesuaikan prioritas kegiatan tanpa mengurangi kualitas layanan. Beberapa program fisik ditunda sementara, namun kegiatan yang bersifat operasional dan pelayanan langsung ke masyarakat tetap dilaksanakan.

“Contohnya, kita tetap jalankan operasional pengangkutan sampah harian, monitoring TPA, dan kegiatan sosialisasi lingkungan. Itu semua tetap harus jalan,” jelas Dewi.

Untuk mengatasi keterbatasan anggaran, DLH menerapkan strategi efisiensi sumber daya dengan memperkuat kolaborasi antarbidang serta menggandeng pihak swasta melalui skema kerja sama lingkungan.

“Kami ajak perusahaan untuk ikut berkontribusi, misalnya membantu penanaman pohon, alat kebersihan, atau dukungan teknis. Jadi pemerintah tidak jalan sendiri,” katanya.

Selain itu, DLH Kutim juga memaksimalkan peran masyarakat dan komunitas lingkungan. Melalui pendekatan partisipatif, warga diajak berperan langsung dalam kegiatan seperti bank sampah, penghijauan, dan pengawasan pencemaran.

Menurut Dewi, pola partisipatif ini terbukti lebih efisien sekaligus memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap lingkungan mereka. 

“Kalau masyarakat sudah merasa terlibat, maka program jadi lebih mudah dijalankan,” ujarnya.

DLH juga terus memperbaiki sistem kerja internal dengan menerapkan prinsip digitalisasi administrasi untuk menekan biaya operasional. Penggunaan aplikasi pelaporan online dan sistem dokumen elektronik menjadi bagian dari transformasi tersebut.

Meski bekerja dalam keterbatasan, Dewi menyebut semangat pegawai DLH tidak surut. Justru situasi ini mendorong mereka untuk berinovasi dan bekerja lebih kreatif. 

“Kami jadikan ini tantangan untuk membuktikan bahwa pelayanan publik tetap bisa maksimal,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: