Fenomena Unik Balikpapan, Pengangguran Naik, tapi Kemiskinan Terendah se-Indonesia
Suasana di Kota Balikpapan.-Salsa/ Nomorsatukaltim-
BACA JUGA:Dinas Pemprov Masih Dijabat Plt, Bahar: Tidak Usah Plt-Plt, Banyak Orang Hebat di Kaltim Ini
Situasi ini juga menjadi perhatian anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Mieke Heny, yang dalam forum tersebut mempertanyakan keakuratan dan strategi di balik angka-angka tersebut.
"Banyak pengangguran tapi kemiskinan rendah, saya bingung. pengangguran tinggi tapi kemiskinan turun, hebat dong strateginya. Saya belum ketemu rumusnya apa," ujar Mieke.
Ia menyoroti perlunya perhatian pada peningkatan pelatihan kerja, terutama nonformal, supaya penanganan pengangguran tidak hanya bertumpu pada sektor pendidikan formal.
Mieke juga mengungkapkan bahwa Balikpapan hanya memiliki satu balai pelatihan kerja (BLK), itu pun milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).
"Tolong di-back up pelatihan kerja nonformal, jangan fokus pada yang formal saja. Dunia industri selalu minta sertifikasi kerja, itu perlu disiapkan untuk mengurangi pengangguran," tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala BPS Balikpapan, Marinda Damaprianto, menyampaikan bahwa fenomena pengangguran tinggi namun kemiskinan rendah bukanlah hal mustahil dalam konteks daerah industri.
"Itu bisa saja terjadi karena sumber daya yang belum match dengan lapangan kerja yang tersedia. Leveling pekerjaan atau tingkat pendidikan juga bisa memengaruhi," jelas Marinda saat dikonfirmasi langsung, pada Selasa (17/6/2025).
BACA JUGA:450 Warga Samarinda Jalani Pemeriksaan Mata dan Terima Kacamata Gratis
Ia mengatakan, pemerintah kota saat ini tengah meningkatkan pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan sebagai strategi jangka menengah.
Menurutnya, banyak warga yang secara statistik tercatat menganggur namun masih mampu bertahan secara ekonomi karena memiliki bekal keterampilan atau tabungan dari pekerjaan sebelumnya.
Marinda juga menyampaikan, BPS selalu melakukan pendataan rutin setiap tahun, dengan pembaruan data tingkat pengangguran di tingkat provinsi dilakukan per semester.
"Untuk 2025, bulan depan kami akan melakukan survei pengangguran. Sedangkan data kemiskinan kemungkinan dirilis pada September," sebutnya kepada Nomorsatukaltim.
BACA JUGA:Temukan Pelanggaran di SPMB 2025? Adukan Saja ke Ombudsman Kaltim!
Baginya, peningkatan kualitas tenaga kerja juga sangat penting guna menjawab tantangan ketidakcocokan antara kompetensi dan kebutuhan industri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
