Fenomena Unik Balikpapan, Pengangguran Naik, tapi Kemiskinan Terendah se-Indonesia
Suasana di Kota Balikpapan.-Salsa/ Nomorsatukaltim-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kota Balikpapan mencatat fenomena yang tidak lazim dalam statistik ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial.
Pada 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) kota ini tercatat sebesar 6,22 persen, naik dari 6,09 persen pada 2023.
Namun di saat yang sama, angka kemiskinan justru turun menjadi 2,23 persen atau setara dengan sekitar 14.530 jiwa.
Fenomena ini menjadikan Balikpapan sebagai kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia.
BACA JUGA:BPS Sebut Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Pariwisata dan Perhotelan di Balikpapan
BACA JUGA:Dianggap Sudah Tak Relevan, BPS Disarankan Perbarui Metode Pengukuran Tingkat Kemiskinan
Sebagai perbandingan, rata-rata kemiskinan nasional pada Maret 2024 berada di angka 9,03 persen, sementara tingkat pengangguran terbuka nasional sebesar 5,29 persen pada Februari 2024 (BPS).
Artinya, Balikpapan menempati posisi unik yakni dengan kemiskinan sangat rendah meskipun pengangguran relatif tinggi.
Fenomena itu disampaikan oleh Sekretaris Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Tommy Alfianto beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Temukan Pelanggaran di SPMB 2025? Adukan Saja ke Ombudsman Kaltim!
"Banyak penduduk yang tidak aktif bekerja, tetapi kondisinya tidak sampai jatuh ke dalam kategori miskin. Bahkan bisa dikatakan cukup berdaya," kata Tommy.
Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut lazim terjadi di kota dengan dominasi sektor tambang dan migas.
Pekerja di sektor ini kerap memperoleh penghasilan besar dalam waktu tertentu saat proyek berlangsung.
"Jadi banyak juga yang dilakukan oleh penelitian-penelitian para dosen kita, karena bisa jadi dia bekerja 1 tahun di sektor tambang. Kemudian jadi pengangguran setelah mendapatkan gaji yang lumayan besar" ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
