Hasil Serangkaian Tes Uji Beban Jembatan Mahakam I: Masih Normal dan Dinyatakan Aman Dilalui
Tampak tongkang memuat batu bara di Sungai Mahakam, tepatnya di bawah Jembatan Mahakam I.-istimewa-
BACA JUGA: Jembatan Mahakam Rutin Ditabrak Tongkang, Kejati Kaltim Endus Dugaan Penyelewengan Kekuasaan
BBPJN mengultimatum agar kapal tongkang berbobot hingga 2.000 ton hanya diizinkan melintas saat arus Sungai Mahakam dalam kondisi tenang, yaitu sekitar 2 knot.
"Kami rekomendasikan agar kapal tongkang hanya melintas saat kecepatan arus sungai sekitar 2 knot. Itu pun dengan pengamanan yang memadai dari instansi terkait," tegas Hendro.
Dia juga menambahkan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan untuk memperkuat pengawasan terhadap kapal-kapal besar yang rutin melintasi area bawah Jembatan Mahakam, termasuk memastikan struktur pelindung atau fender tetap terjaga dalam kondisi baik.
Perihal perbaikan fender jembatan yang rusak akibat tabrakan, Hendro menjelaskan bahwa pihak penabrak, yakni PT Mitra Tujuh Samudera, telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan perbaikan.
BACA JUGA: KSOP Jatuhkan Sanksi Pembekuan Operasional Agen Pelayaran Tongkang Penabrak Jembatan Mahakam I
Ini bukan pertama kalinya perusahaan tersebut terlibat dalam insiden serupa, sebelumnya mereka juga tercatat pernah menabrak fender jembatan pada 16 Februari 2025.
"Mereka sudah mulai melakukan pengujian tanah, arus sungai, dan platimeter. Informasinya, perbaikan akan segera dilakukan,"beber Hendro.
Fender yang akan diperbaiki berada di sisi hulu pilar P3 Jembatan Mahakam I, yang merupakan bagian vital untuk menyerap benturan langsung dari kapal. Pemasangan fender ini menjadi krusial mengingat intensitas lalu lintas tongkang di jalur tersebut cukup tinggi setiap harinya.
Insiden ini mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kembali manajemen lalu lintas sungai di kawasan Jembatan Mahakam. Selain penguatan fender, opsi lain yang dibahas adalah pemasangan sistem pengawas arus otomatis dan pelampung pandu untuk kapal-kapal besar yang akan melintas.
BACA JUGA: Perbaikan Fender Belum Selesai, Jembatan Mahakam I Kembali Ditabrak Tongkang Batu Bara
BBPJN juga menyarankan keterlibatan lebih intens dari instansi berwenang seperti Dinas Perhubungan, KSOP, dan pihak keamanan untuk menjaga keselamatan struktur jembatan dari lalu lintas air yang kian padat.
"Kami sudah organisasikan semuanya dan berikan laporan. Sekarang kami harapkan instansi terkait bisa benar-benar mengatur kualitas dan pergerakan kapal tongkang agar tak terjadi insiden ulang," pungkasnya.
Dengan kondisi yang masih dinyatakan aman, masyarakat Samarinda diimbau untuk tetap tenang dan tidak khawatir. Namun, antisipasi dan perbaikan terhadap sistem pengamanan jembatan mutlak dilakukan demi menghindari kejadian serupa yang berpotensi merusak fasilitas publik.
Jembatan Mahakam I merupakan salah satu infrastruktur penting di Samarinda. Dibangun sejak 1983 dan diresmikan 1986, jembatan ini tidak hanya menjadi penghubung antar wilayah, tetapi juga simbol sejarah dan mobilitas utama masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
