Bankaltimtara

Dua Korban Terakhir Bencana Tanah Longsor di Lempake Ditemukan Meninggal di Kamar

Dua Korban Terakhir Bencana Tanah Longsor di Lempake Ditemukan Meninggal di Kamar

Proses evakuasi korban tanah longsor di Lempake Samarinda.-Disway/ Mayang-

Diketahui, bencana tanah longsor terjadi di Jalan Gunung Lingai, Gang Bina Baru, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, itu mengakibatkan enam warga tertimbun material longsor.

Hingga Senin (12/5/2025) sore, dua korban ditemukan meninggal dunia, dua orang selamat, dan dua lainnya masih dalam pencarian.

Dua korban yang selamat adalah Tajudin (45) dan Sarul (22). Sementara dua korban meninggal masing-masing atas nama Hamdana (43) dan Nasrul (25).

BACA JUGA: Longsoran Tanah di Area Terowongan Samarinda Dipastikan Tidak Berbahaya, PUPR Lakukan Tiga Tahapan Ini

BACA JUGA: Akses Jalan Putus Akibat Longsor di Loa Duri Kukar, Mobil Nyaris Tertimbun

"Korban pertama, Hamdana, ditemukan pukul 15.10 Wita, lalu disusul Nasrul pada pukul 16.24 Wita. Keduanya langsung dievakuasi ke RS AW Syahranie," jelasnya.

Lokasi Rawan Longsor

Pantauan di lokasi, tampak Wali Kota Samarinda, Andi Harun beserta Wakilnya, Saefuddin Zuhri yang turut mengikuti dan berharap semua korban ditemukan.

Wali kota Samarinda, Andi Harun turut berbelasungkawa atas musibah dan kehilangan yang dialami warganya itu.

"Kami turut berduka cita, prihatin dan kami bersama-sama akan bersilaturahmi kepada keluarga korban. Pastinya, hal ini berat untuk dilalui mereka yang kehilangan sekaligus 4 anggota keluarganya," ujar Andi Harun setelah evakuasi selesai.

BACA JUGA: Banjir Terjang SD Negeri 019 Sungai Siring, Lima Ruang Kelas Terendam

BACA JUGA: Kesal Jalan Banjir Diterjang Kendaraan Ngebut, Warga Samarinda Hadang Pakai Parang

Andi harun pun berpesan agar masyarakat yang masih mendiami lokasi longsor itu segera mengevakuasi keluarganya ke tempat lebih aman terlebih dahulu, guna menghindari potensi longsor susulan.

"Tadi saya sudah ke atas dan melihat langsung bahwa di sela-sela tanah itu terdapat air mengalir. Jadi kita tidak tahu sudah seberapa banyak kandungan air yang ada di kawasan bukit ini. Jadi, kami minta untuk masyarakat dalam segera pindah sementara ke tempat lebih aman," jelasnya.

Kemudian, berdasarkan data BPBD Samarinda, masih terdapat 5 kepala keluarga mendiami wilayah Belimau tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait