Korban Terakhir Longsor di Samarinda Ditemukan Meninggal Dunia, Langsung Dimakamkan Malam Ini
Evakuasi korban longsor usai ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Tim Basarnas Samarinda akhirnya berhasil mengevakuasi satu korban terakhir dari total 6 korban terdampak longsor di Jalan Gerilya, Gang Keluarga RT 102, Bukit Rezeki, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda.
Komandan Tim SAR Basarnas Samarinda, Iwan Setiawan Abbas mengungkapkan, bahwa korban terakhir ini adalah seorang wanita bernama Sutiah (50) yang ditemukan pukul 15.20 Wita setelah pencarian intens tim gabungan Basarnas selama dua hari ini.
Namun, sayangnya, kondisi Korban tidak lagi dapat diselamatkan. Korban ditemukan di kedalaman tiga meter dari permukaan longsor.
"Alhamdulillah satu korban akhirnya berhasil kita temukan, korban diketahui bernama Sutiah meninggal dunia dalam posisi telentang. Sesuai informasi, perkiraan lokasi korban berada di dalam rumah setelah berlari masuk usai aktivitas menyapu di belakang. Korban berada di dekat kamar mandi rumahnya," ungkap Abbas, Rabu (28/5/2025).
BACA JUGA: Masih Ada yang Terjebak di Reruntuhan Longsor, Basarnas Samarinda Lanjutkan Pencarian Besok Pagi
BACA JUGA: 5 Korban Longsor di Gerilya Samarinda Terhimpit Tanah Selama 4 Jam, Satu Orang Masih dalam Pencarian
Abbas mengakui, upaya pencarian korban terakhir ini tidaklah mudah. Pihaknya memulai proses pencarian korban sejak pagi hari bersama Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta relawan Samarinda.
"Kami memulai pencarian sejak pukul 07.00 Wita pada hari kedua pencarian ini. Banyaknya material berserakan menjadi alasan utama kami agar memprioritaskan keselamatan dalam bekerja," ujarnya.
Dia menjelaskan, bahwa banyaknya material bangunan, tanah, dan kayu turut memperlambat kerja mereka. Sehingga, mengharuskan pihaknya mengoperasikan dua unit ekskavator berjenis Caterpillar secara bersamaan.
Selain berguna memindahkan material yang porak poranda, juga sebagai alat penggali tanah yang terus mencari korban longsor.
BACA JUGA: Kota Samarinda Kembali Dikepung Banjir, Dilaporkan 24 Titik Tergenang dan 5 Titik Longsor
BACA JUGA: 21 Rumah Warga Terdampak Longsor di KM 28 Jalan Poros Samarinda-Balikpapan
"Evakuasi korban memakan waktu cukup lama karena medan yang sulit dan timbunan material yang sangat padat akan reruntuhan beton, balok kayu, dan kontur tanah yang semakin lembek menjadi kendala tersendiri. Ketiga elemen ini yang harus kami singkirkan," jelas Abbas.
Diterangkan Abbas, atas permintaan keluarga, jenazah korban yang berhasil dievakuasi kini langsung dibawa menuju rumah duka dan akan dimakamkan malam ini juga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
