Tanah Longsor Kembali Terjadi di Loa Janan, Warga Diminta Mengungsi Antisipasi Longsor Susulan
Tanah Longsor Kilometer 10, RT 1, Dusun Mekar Beringin, Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar)-(Disway/Ari)-
KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM - Musibah tanah longsor kembali terjadi pada Kamis (30/1/2025) malam di Kilometer 10, RT 1, Dusun Mekar Beringin, Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar). Diperkirakan kerugian mecapai ratusan juta rupiah.
Sebanyak tujuh rumah yang dihuni 45 jiwa terdiri 11 kepala keluarga (KK) terdampak tanah longsor, sehingga seluruh penghuni terpaksa diungsikan akibat kejadian ini.
Longsor diduga terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut sejak Desember 2024.
Longsor pertama kali terjadi pada 7 Juni 2024, namun kondisi paling parah terjadi pada 26 Januari 2025.
Kepala Desa Purwajaya, Adi Sucipto, menjelaskan bahwa pergerakan tanah terus terjadi hingga akhirnya berdampak besar terhadap permukiman warga.
"Longsor paling parah terjadi pada 26 Januari 2025 malam. Tanah bergerak hingga menyebabkan rumah-rumah ambruk dan tidak bisa dihuni lagi," kata Adi Sucipto saat dikonfirmasi Nomorsatukaltim pada Jumat 31 Januari 2025.
BACA JUGA : Maling Sial Bobol Rumah Polisi di Tenggarong
Pemerintah desa telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Dinas Perkim, dan Dinas PUPR Kukar untuk menyediakan lahan relokasi bagi warga terdampak.
Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menggunakan tanah desa, meskipun masih menunggu petunjuk lebih lanjut terkait kelayakannya.
“Kami juga meminta bantuan dari perusahaan terdekat, namun hasilnya belum jelas karena lahan yang dimiliki tidak bisa digunakan,” ujar Adi Sucipto.
Saat ini, para korban longsor telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Pemerintah kecamatan mengambil langkah cepat dengan membantu warga menyewa rumah selama dua bulan pertama sebagai solusi sementara.
BACA JUGA : Harga BBM Pertamina di Kaltim Naik per 1 Februari 2025, Berikut ini Daftarnya
“Kami berharap warga bisa mendapatkan lahan baru untuk dipindahkan. Jika tetap bertahan di lokasi ini, risikonya sangat besar karena longsor sudah 3 kali terjadi,” lanjutnya.
Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Warga yang terdampak kehilangan harta benda mereka dan membutuhkan bantuan untuk bisa membangun kembali kehidupan mereka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
